Viral Cuitan Keluhan Warganet Soal Tapera: Jadi 'Tambahan Penderitaan Rakyat'

Pihak Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) menjelaskan mengenai polemik Iuran Tepera untuk para pekerja.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

VIVA – Belakangan ini media sosial dihebohkan isu pemerintah terkait program iuran Tabungan Perumah Rakyat (Tapera) yang hingga saat ini masih ramai menjadi sorotan publik.

Adanya program Tapera disebut-sebut bertujuan demi membantu kesulitan rakyat Indonesia yang belum juga memiliki rumah dan mendapatkan pembiayaan perumahaan. Sayangnya, rancangan program Tapera yang diklaim membantu rakyat tak memiliki rumah itu justru mendapat banyak penolakan hingga kritikan dari sejumlah pihak.

Hal tersebut tentu tak lepas dari adanya potongan iuran sebanyak 3 persen yang diambil dari gaji pekerja setiap bulannya. Oleh karena itu, isu Tapera alias Tabungan Perumahan Rakyat sempat menjadi topik paling hangat dipeprbincangkan para pengguna media sosial, termasuk salah satunya di platform X atau sebelumnya dikenal dengan Twitter.

Bagaimana tidak, banyaknya penolakan rencana pemerintah soal Tapera yang baka memotong gaji pekerja ini pun membuat kata kunci "Tapera" menduduki posisi nomor satu trending topic di X. 

Posisi itu bertahan hingga Selasa, 28 Mei 2024 pukul 14.51 yang lalu dengan 61 ribu cuitan terkait isu Tapera. Scroll untuk baca artikel selengkapnya berikut ini.

Respon Warganet

Merebaknya isu Tapera saat ini hingga menuai sorotan publik, membuat sejumlah warganet di dunia jagat maya memberikan reaksinya akan wacana tersebut dengan berbagai cara. Yaitu mulai dari memberikan ungkapan penolakan, kritikan hingga menyindir pemerintah.

Dimulai dari akun @tvindonesiawkwk yang menyebutkan, bahwa rumah hasil Tapera selama 20 tahun seperti dengan potret yang ia bagikan dalam cuitannya tersebut.  Di mana dalam unggahannya tersebut, ia membagikan sebuah potret rumah bak goa mini yang sering dipakai untuk lokasi syuting Tuyul dan Mbak Yul.

Selanjutnya, ada akun @ffikriawan yang menyebut tapera "Sebenernya tambahan pengeluaran rakyat." Ia mengungkapkan bahwa Tapera hanya menjadi beban baru bagi masyarakat, khususnya para pekerja yang sebenarnya sudah memiliki rumah namun harus ikut tetap menjadi peserta Tapera.

Lainnya ada juga yang membuat cuitan serupa. Di mana pemilik akun @yourgemes ini menyindir terkait soal Tapera. 

"Tapera itu (tabungan perumahan rakyat) atau (tambahan penderitaan rakyat)?" tulisnya dikutip VIVA.co.id pada Kamis, 6 Juni 2024.

Selanjutnya lagi, a

da akun dari @primawansatrio. Di mana dalam cuitannya tersebut, ia mengkritik banyaknya biaya yang ditarik pemerintah, tetapi kesejahteraan tidak kunjung terjadi.

"Setelah UKT, terbitlah Tapera. Ini Indonesia negara BU apa gimana sih. Biaya nambah mulu, sejahtera kagak," tulisnya.

Tak hanya mengkritik hingga menyindir pemerintah secara tidak langsung, ada juga sejumlah warganet yang mengaku sama sekali tidak memahami dan mengerti apa tujuan dibalik adanya program Tapera.

"Jujur ga ngerti tujuan Tapera ini buat siapa , malah merasa dirugikan dengan adanya kebijakan Tapera ini," tutur @Yuf.

Warganet dengan akun @YooStoleMaHeart memberikan perhitungan terhadap iuran Tapera yang menurutnya aneh. 

Dalam cuitannya tersebut, ia memberikan sebuah contoh jika potongan 3 persen dari pekerja dengan gaji Rp6 juta dalam kurun waktu 10 tahun hanya menghasilkan Rp21,6 juta.

"Emang bisa beli rumah pake duit 21.6 Juta? Buat DP? Lah ngumpulin DP nya aja 10 tahun. Inimah akal-akalan pemerintah," katanya.