Penjelasan Pria yang Nekat Terobos Paspampres untuk Dekati Jokowi

Penjelasan Pria yang Nekat Terobos Papampres untuk Dekati Jokowi
Sumber :
  • tvOne

Konawe – Mantan Sekretaris Desa Awuliti, Kecamatan Lambuya, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Mahyuddin tengah menjadi sorotan usai aksi nekatnya terobos Paspampres untuk bertemu Presiden Jokowi viral di media sosial.

Diketahui, kejadian Mahyuddin terobos pengawalan Paspampres tersebut terjadi saat Jokowi sedang kunjungan ke RSUD Konawe, Selasa 14 Mei 2024.

Presiden Jokowi di Konawe Sulawesi Tenggara

Photo :
  • Vico - Biro Pers Sekretariat Presiden

Akibat aksinya, Mahyuddin pun langsung disergap dan diseret ke belakang oleh Paspampres berbadan besar yakni Kapten Inf Windra Sanur.

Merespons hal tersebut, Mahyuddin menyampaikan saat itu ia hendak berbicara langsung dengan presiden ihwal dirinya yang diberhentikan sebagai ASN pada 2018 silam.

“Saya langsung ke Pak Jokowi karena sedang mencari keadilan. Diangkat jadi PNS 2010 tiba-tiba diberhentikan 2018. Itu yang saya mau sampaikan,” ujar Mahyuddin dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi, tvOne, dilihat Kamis 16 Mei 2024.

Aksinya itu sontak membuat presiden hampir jatuh lantaran bersenggolan dengan badan Paspampres yang sigap menghalau Mahyuddin. Oleh Paspampres, pria itu kemudian diberi peringatan. “Katanya saya tidak boleh menerobos langsung,” imbuhnya

Laki-laki itu mengaku semula tidak tahu sama sekali adanya aturan boleh atau tidak boleh dilakukan kepada presiden.

Terakhir, Mahyuddin menyampaikan permohonan maafnya kepada Presiden Jokowi atas perbuatan yang hampir membuat presiden terjatuh. Dia mengaku perilakunya tersebut tidak benar.

Viral Pria di Konawe Terobos Pengamanan dan Menarik Presiden Jokowi. (Tangkapan layar video viral)

Photo :
  • VIVA.co.id/Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)

Informasi dihimpun dari beberapa sumber, semula Mahyuddin merupakan Sekretaris Desa Awuliti, Kecamatan Lambuya, namun ia diberhentikan secara sepihak sebagai ASN lantaran terlibat kasus pemalsuan ijazah.

Pemerintah Daerah Konawe menyatakan, Mahyuddin memalsukan data saat mendaftar sebagai ASN pada 2010 silam. Dia dinonaktifkan sejak 6 Maret 2012 karena kasus tersebut.

Lebih lanjut, Mahyuddin mengungkap, dirinya beberapa kali berupaya menemui Jokowi di Jakarta. Namun, upaya tersebut tak pernah berhasil. Karena itulah, dia beranggapan, kunjungan presiden ke Konawe jadi momen yang tepat untuk mengadukan nasibnya.

Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.