Bocah 7 Tahun Tewas Usai Keracunan Mi Instan di India, Anggota Keluarga Kritis di Rumah Sakit
- vstory
VIVA Trending – Baru-baru ini kembali heboh di media sosial seorang bocah tewas mengenaskan usai diduga mengalami keracunan setelah mengonsumi mi instan. Tidak seorang diri, lima orang anggota keluarganya ternyata juga dikabarkan kritis dan dirawat di Pilibhit, negara bagian Uttar Pradesh, India pada Jumat, 10 Mei 2024 dikutip dari laman Times of India.
Sontak saja adanya peristiwa itu lantas membuat masyarakat di seluruh wilayah kaget. Kronologi kejadiannya itu berawal saat RK berkunjung ke rumah kakek dan neneknya bersama sang ibunda tercinta, Seema dan dua saudara kandungnya, Vivek dan Sandhya.
Menurut laporan, seluruh keluarga mengonsumsi mi instan dan beras sejak Kamis malam, 9 Mei 204. Tak lama kemudian, RahuL Kumar (7), Seema, Vivek, Sandhya, dan bibi RK, Sanju dan Sanjana merasa tidak enak badan.
Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit swasta pada Jumat, dan kemudian dipindahkan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (CHC) setempat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Sayangnya nyawa bocah berusia 7 tahun itu tidak bisa diselamatkan, ia dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan ke CHC.
Hingga kini empat anggota keluarga lainnya masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit distrik karena kritis. Keenam anggota keluarganya mengalami kondisi parah sakit perut dan diare, karena mengalami keracunan makanan setelah konsumsi mi instan tersebut.
Peristiwa Seperti Ini Sering Terjadi
Peristiwa ini mengingatkan kita pada kematian seorang remaja belum lama ini usai mengonsumsi ayam shawarma di daerah Mankhurd Mumbai. Ramaja berusia 19 tahun itu juga dinyatakan meninggal dunia setelah konsumsi ayam dari toko lokal di Maharashtra Nagar.
PB membeli ayam shawarma di sebuah toko yang lokasinya berada di daerah Trombay, Mumbai, India pada Jumat 3 Mei 2024. Keesokan harinya pada Sabtu 4 Mei 2024, PB menderita sakit perut dan mengalami muntah-muntah.
Sudah sempat mendapati perawatan intensif di rumah sakit, sayangnya kondisi PB semakin memburuk hingga dinyatakan meninggal dunia pada Senin, 6 Mei 2024.