Itikaf Ala Uztaz Terkemuka Beda dengan yang Lain: Bikin Tenda dalam Masjid

Ustadz DR Syafiq Riza Basalamah
Sumber :
  • YouTube Syafiq Riza Basalamah Official

Jakarta – Memasuki hari-hari terakhir bulan puasa, umat Muslim sering kali melakukan praktik itikaf di masjid. Itikaf, yang berasal dari bahasa Arab "akafa", mengandung arti menetapkan diri pada sesuatu baik buruk walaupun tidak dalam masjid.

Secara khusus, dalam konteks agama Islam, itikaf merujuk pada berdiam diri di dalam masjid dengan tujuan ibadah tertentu.

Selama itikaf, umat Muslim mengisi waktu dengan berbagai bentuk ibadah, khususnya untuk mempersiapkan diri menyambut malam Lailatul Qadar.

Penceramah, Ustaz Syafiq Basalamah

Photo :
  • YouTube

Beragam cara melakukan itikaf berkembang dalam masyarakat Muslim, termasuk praktik itikaf seperti yang diajarkan oleh Ustaz Syafiq Riza Basalamah, yang melibatkan membuat tenda di dalam masjid.

Dalam sebuah video yang terlihat Ustaz Syafiq Riza Basalamah menjelaskan bagaimana cara beritikaf di 10 hari penghujung puasa atau menjelang Lebaran Idul Fitri.

“Ini malam-malam terakhir Ramadhan dan disyariatkan oleh Rasulullah, tapi apakah itikaf itu harus bermalam atau tidak,” jelas Ustaz Syafiq yang disebutkan sebagai salah satu uztad dengan aliran Wahabi.

Menurut Ustaz Syafiq jika membaca itikaf Nabi Salallahu Alaihissalam, dia akan mendapati dari malam 21 sampai malam Lebaran, Nabi Salallahu Alaihissalam baru keluar dari masjid.

Memang pada masa Nabi Salallahu Alaihissalam ketika itikaf beliau pakai tenda dan bukan buat tidur, namun supaya ibadahnya lebih fokus sendirian.

Meskipun demikian menurut Ustaz Syafiq boleh juga jika tidak menginap di masjid, namun sebenarnya pendapat yang lebih kuat, itikaf itu tidak harus puasa, gak harus seharian full, gak harus bermalam.

"Yang jela engkau berniat berdiam di masjid untuk mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala", terangnya.

“Itu poinnya, engkau tinggalkan rumahmu, engkau tinggalkan dunia mu, engkau datang ke rumah Allah, mau bermunajat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala,” tutupnya dalam video yang diposting di akun TikTok @badel_kamu.

Sedangkan Adi Hidayat menjelaskan bahwa itikaf bukanlah ibadah pada umumnya, dioptimalkan saat Ramadhan serta disunahkan oleh Nabi Muhammad sampai beliau meminta pada umatnya untuk kencangkan ikat pinggang agar ibadahnya lebih serius lagi dan lebih sungguh-sungguh, di mana jalannya lewat itikaf.

"Itikaf bukanlah sekedar datang ke masjid, kemudian pulang, namun yang harus dilihat adalah hasilnya," papar Ustaz Adi.

Ustaz Adi menjelaskan bahwa saat itikaf ada dua, di mana itikaf sementara yang mengambil waktu malam untuk menjalannya.

"Boleh ambil waktu pada malam hari dan siangnya beraktifitas seperti biasanya, kalau sudah lapang waktunya bisa lakukan itikaf siang dan malam," tambah Uztaz Adi.

Menurut Ustaz Adi orang yang berhasil itikafnya terjadi perubahan saat dirinya sebelum masuk masjid dengan setelah keluar dari masjid selesai itikaf.

Ustaz Adi menjelaskan itikaf dapat memberikan kita pandangan tentang batasan-batasan dalam menjelani kehidipan agar tidak menjauhkan diri dari Allah.

"Itikaf itu harus menjadikan sebuah renungan bagaimana selama ini apa saja yang menjauhi diri kita dari Allah, apa yang harus kita tinggalkan serta apa yang harus kita capai," paparnya.