Dituduh Utusan PBB Lakukan Pemerkosaan Masal Perempuan Israel, Ini Kata Hamas
- honestreporting.com
Gaza – Kelompok pejuang Palestina, Hamas, menolak tuduhan pelecehan seksual terhadap perempuan Israel pada serangan 7 Oktober 2023 silam. Sebelumnya, tuduhan ini dilontarkan oleh utusan khusus PBB.
Pramila Patten, Perwakilan Khusus PBB untuk Kekerasan Seksual dalam Konflik, mengatakan dalam sebuah laporan bahwa ada alasan yang masuk akal untuk mempercayai kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan massal, yang terjadi selama serangan Hamas.
Namun, Hamas menolak tuduhan utusan PBB itu dan menyebutnya salah serta tidak berdasar.
"Laporan tersebut muncul setelah upaya Israel gagal untuk membuktikan tuduhan palsu untuk menjelek-jelekkan perlawanan Palestina dan menutupi pelanggaran hak asasi manusia mengerikan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap perempuan dan anak perempuan Palestina," kata Hamas dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Middle East Monitor, Rabu 6 Maret 2024.
Bulan lalu, para ahli PBB menyatakan kekhawatiran atas tuduhan mengenai pelanggaran hak asasi manusia, yang mengerikan, yang terus dihadapi perempuan dan anak perempuan Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
Hamas mengatakan tuduhan tersebut jelas bertentangan dengan kesaksian para sandera Israel, yang dibebaskan mengenai perlakuan baik yang dilakukan pejuang Hamas saat disandera.
“Tuduhan palsu ini tidak akan berhasil menghapus keburukan dan kengerian kejahatan Israel di Jalur Gaza,” kata kelompok Palestina tersebut.
Sebagai informasi, Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023, yang menurut Tel Aviv menewaskan kurang dari 1.200 orang.
Namun, sejak saat itu, surat kabar Haaretz mengungkap bahwa helikopter dan tank tentara Israel, pada kenyataannya, telah membunuh lebih banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim oleh Israel telah dibunuh oleh Perlawanan Palestina.
Sementara itu, lebih dari 30.600 warga Palestina telah terbunuh dan lebih dari 72.000 lainnya terluka akibat kehancuran massal dan kekurangan kebutuhan pokok.
Israel juga memberlakukan blokade yang melumpuhkan Jalur Gaza, menyebabkan penduduknya, khususnya penduduk Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Baca artikel Trending menarik lainnya di tautan ini.