Pegawai Puskesmas Tebing Tinggi Marah-marah, Tolak Pasien yang Tidak Bawa Kartu BPJS
- Tangkapan Layar: TikTok
Tebing Tinggi – Baru-baru ini viral di media sosial yang memperlihatkan seorang pegawai puskesmas tengah ngamuk ke pasien yang mau berobat. Perseteruan antara pegawai puskesmas dengan pasien ini terjadi di Puskesmas Tanjung Marulak, Kecamatan Rambutan, Kota Tebing Tinggi.
Menurut informasi yang beredar, pegawai puskesmas tersebut ngamuk karena pasien tidak membawa kartu BPJS ketika mau berobat. Pada awalnya, pasien meminta dilayani terlebih dahulu dengan membawa KTP dan kartu kunjungan pasien.
Namun, bukan mendapat perawatan, pasien tersebut malah mendapat amukan dari salah satu pegawai administrasi di puskesmas tersebut. Video yang memperlihatkan aksi pegawai tersebut beredar luas di media sosial hingga diunggah oleh pemilik akun X @report_id.
“Tak bawa kartu BPJS, Pegawai puskesmas tanjung marulak, tebing tinggi tolak pasien hingga ngamuk,” isi narasi dalam keterangan unggahan tersebut.
Dalam video tersebut, tampak pasien laki-laki yang menggunakan pakaian berwarna hitam mendatangi pegawai puskesmas. Saat berada di meja administrasi atau pendaftaran, seorang pegawai wanita kemudian meminta kartu BPJS Kesehatan supaya pengobatan gratis.
Namun, saat itu pasien tidak membawa kartu BPJS yang diminta. Pegawai tersebut kemudian menolak karena pasien hanya membawa kartu kunjungan puskesmas dan KTP saja. Pasien kemudian meminta untuk dispensasi, tapi staf tersebut malah naik pitam.
Tampak pegawai puskesmas yang mengenakan pakaian batik dan jilbab berwarna cokelat itu marah-marah sampai membanting pensil di mejanya. Entah apa alasan sebenarnya pegawai puskesmas tersebut langsung mengamuk di hadapan pasien.
Namun, dalam video lainnya terlihat seorang kepala Puskesmas yang memberikan penjelasan bahwa seorang pasien seharusnya bisa dilayani meski hanya membawa KTP saja. Ia mengaku akan segera memanggil dan memberikan penjelasan kepada pegawai tersebut.
"Jadi setelah dimintai keterangan, ternyata warga tersebut hanya membawa kartu berobat. Beliau tidak punya kartu BPJS dan tidak bawa KTP. Tidak seluruhnya seperti video yang beredar," kata dr. Kurniadinata selaku kepala puskesmas.
Ia menerangkan bahwa dengan adanya kartu identitas, pihaknya bisa melihat apakah penyakit pasien tersebut menular atau membutuhkan pengawasan serius atau tidak. Selain itu, puskesmas bisa meyakinkan bahwa warga yang diperiksa sesuai identitas atau tidak.
"Warga bilang ada bawa KTP, itu nggak ada. Karena KTP kan diperlukan untuk rekam medis dan sebagainya, atau alergi atau virus kan diperlukan KTP. Petugas saya minta kartu itu, warga yang bersangkutan menolak," paparnya.
"Jadi beliau datang dengan keluhan hipertensi ya. Mungkin di situ juga pegawai saya tidak tenang juga, makanya ribut. Tapi setelah kejadian, sudah kita panggil pegawai semua untuk rapat. Biar ke depan lebih persuasif dan humanis dalam pelayanan," kata dr Kurnia.