Viral Cerita Ratusan Anak Palestina Diduga Kena Pelecehan Saat Ditahan Israel
- Al Jazeera
Gaza – Nimer Abu Ras kini memiliki mema, tangannya bengkak dan luka lainnya. Dia adalah satu dari ratusan pria dan anak laki-laki Palestina yang ditahan, banyak dari mereka ditelanjangi dan ditutup matanya, dalam beberapa pekan terakhir oleh pasukan Israel yang melakukan operasi pembersihan di Gaza utara.
Dilansir dari CNN Internasional, Selasa, 19 Desember 2023, Banyak dari mereka yang ditahan telah diidentifikasi sebagai warga sipil oleh kerabat dan perusahaan tempat mereka bekerja setelah gambar penahanan massal tersebut beredar di media sosial (medsos).
Abu Ras termasuk di antara kelompok enam anak laki-laki dan empat pria yang diwawancarai oleh CNN di Rumah Sakit (RS) Martir Al Aqsa di Gaza tengah, di mana mereka dirawat karena cedera dan dehidrasi setelah ditahan selama lima hari.
Seperti Abu Ras, banyak dari mereka yang keluar dari tahanan Israel dengan tangan bengkak dan pergelangan tangan memar karena diborgol selama waktu tersebut. Seluruh tangan mereka diberi nomor dengan spidol merah oleh tentara Israel.
Mereka semua mengatakan kepada CNN bahwa mereka hanya diberi sedikit makanan atau air selama penahanan dan menggambarkan contoh-contoh dugaan pelecehan dan penghinaan. Seorang dokter di rumah sakit mengatakan mereka semua tiba di rumah sakit dengan kondisi kelelahan fisik dan psikologis.
“Mereka akan mengikat tangan Anda ke belakang dan menyeret Anda seperti anjing – bekas borgol plastik di lengan Anda. Tergantung suasana hati salah satu dari mereka, mereka akan datang menendang Anda dengan sepatu bot mereka,” kata Mahmoud Zendah, 14 tahun, yang baru-baru ini mengalami luka di pangkal hidungnya.
Zendah mengatakan seorang tentara Israel telah menendang wajahnya.
“Saya tidak melakukan apa pun padanya. Dia memutuskan untuk datang dan menendang saya,” terangnya.
“Dia mendatangi saya dan bertanya, ‘Apakah Anda Hamas?’ Saya katakan padanya, saya tidak kenal Hamas atau kelompok perlawanannya. Saya hanyalah seorang anak yang bersekolah dan kembali ke rumah. Saya makan, saya bermain dengan teman-teman saya dan kembali ke rumah. Saya tidak melakukan hal lain dalam hidup,” lanjutnya