Wamenkumham Ungkap Kemungkinan Penyebab Wawancara Netflix dengan Jessica Distop
- Tangkapan Layar
Jakarta – Kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin dengan terpidana Jessica Kumala Wongso tahun 2016 lalu kini kembali mencuat. Sebuah film dokumenter memuat perjalanan kasus yang sempat menyita perhatian publik.
Dalam salah satu adegan film dokumenter itu terlihat Jessica hendak diwawancara di lapas tempatnya ditahan. Jessica diketahui ditahan di Lapas Kelas II A Pondok Bambu.
Jessica awalnya sempat memberikan keterangan mengenai kasus tewasnya Mirna. Namun, saat memberikan keterangan terdengar suara pria memotong penjelasan dari Jessica
Belum diketahui kapan wawancara tersebut diambil. Namun, sejak wawancara itu, pembuat film dokumenter tersebut mengatakan tidak diperkenankan kembali mewawancarai Jessica. Lalu dalam podcast di Youtube Eddny Sumargo, Wamenkumham Edward Omar Syarif membeberkan mengapa wawancara Jessica distop:
“Aku pingin nanya penasaran sedikit mengenai film dokumenter itu, di mana Jessica di situ diwawancarai, kemudian distop oleh petugas ya?.” Tanya Denny.
“Ya Jadi begini, sebenarnya tidak semudah itu mewawancarai seorang narapidana, mengapa ini terutama dengan faktor keamanan, dan biasanya ada semacam persyaratan, kalau seorang narapidana akan diwawancarai..” Ungkapnya.
Ia kemudian menegaskan bahwa tidak terlalu mengetahui mengenai penyetopan, dan ia menduga ada sesuatu yang mereka langgar saat wawancara berlangsung:
“Saya tidak tahu persisi mengapa kemudian itu distop dan lain-lai sebagainya, tapi pasti ada yang dia langgar, kalau tidak tidak akan mungkin kemudian petugas teman-teman di lembaga pemasyarakatan meng-cut itu.” Jawab Wamenkumham santai.
Lalu, Denny menimpalkan setelah jawaban yang dikeluarkan oleh Wamenkumham mengenai perspektif positif dan negatifnya:
“Ya itu kan jadi kejanggalan juga, yang membuat pertanyaan besar terhadap pihak terkait gitu. Kalau saya menangkapnya dari penjelasan Prof tadi adalah kemungkinan besar kalau kita ambil positifnya, bahwa ketika dia (Netflix) meminta izin, izinya tidak sesuai dengan eksekusinya, hanya ke sana sih arahnya, atau perspektif sebaliknya ada sesuatu yang disembunyikan.” Ujar Denny.