Viral Bayi 13 Bulan Dikerokin Pengasuh Sampai Biru, Ibunya Mau Nangis
- TikTok @tia.rochman
Jakarta – Viral di media sosial bayi berusia 13 bulan dikerokin oleh pengasuh tanpa meminta izin orang tuanya terlebih dahulu. Bekas kerokan di punggung bayi tersebut bahkan sangat merah dan hampir kebiruan hingga membuat sang ibu mengeluarkan keluh kesahnya ke media sosial.
Video tentang bayi dikerok tersebut diunggah oleh akun bernama @tia.rochman di TikTok yang mengkhawatirkan sang anak usai melihat kerokan di tubuhnya. Pasalnya, sang pengasuh melakukannya tanpa sepengetahuannya. Ibu dari bayi tersebut juga baru mengetahui anaknya dikerok setelah ia pulang kerja.
“pas aku baru sampe rumah habis pulang kerja, bibi (susnya Ibrahim) langsung bilang gini "Bu maaf ya Bu, Baim saya kerokin",” tulis keterangan dalam unggahan yang dikutip dari akun @tia.rochman pada Senin, 18 September 2023.
Mulanya sang anak yang bernama Ibrahim sempat dikabarkan sakit pada siang hari di saat ibunya sedang bekerja. Jadi, sang pengasuh berinisiatif untuk mengerok tubuh Ibrahim yang sedang sakit.
“Kejadiannya setelah aku berangkat kerja, kata bibi sekitar jam 11 siang Baim rewel, lemes., padahal biasanya aktif dan engga pernah merengek. pas di cek badannya keringat dingin, di cek perutnya kembung. jadi bibi ini sejak nqurusin ke empat anak nya dia sendiri memang kalo masuk angin suka kerokan. jadi dia coba kerokin Bai pelan2 pake koin seribu. katanya langsung merah2,” tulis keterangannya lagi.
Sontak saja, sebagai ibu ia sangat terkejut hingga ingin menangis saat melihat kondisi sang putra. Ibu dari bayi itu pun tak membolehkan pengasuhnya untuk mengerok anaknya lagi. Hal itu lantaran, ia mengaku sudah menyiapkan semua kebutuhan pertolongan pertama saat anaknya sakit.
“Reaksi aku pasti kaget banget, mau nangis rasanya liat kondisi anak kaya gini, setelah itu aku juga engga ngebolehin Ibrahim di kerok lagi krn semua kebutuhan pertolongan pertama Ibrahim kalau masuk angin, demam atau luka sudah ada semua buat aku ini wajib banget punya untuk pertolongan pertama anak dirumah sebelum dibawa ke fakes (termometer, bye bye Fever. bebio, obat diare, paracetamol, kapas, kain kasa, betadin),” ungkapnya.
Kendati demikian, ia masih memaafkan perbuatan pengasuhnya dan memberikan kesempatan untuk tetap mengasuh anaknya. Hal itu dilakukan setelah ia mendalami lebih dalam permasalahan tersebut dan mengetahui tidak ada unsur niat jahat dari sang pengasuh kepada putranya.
“Tindakan nya sangat salah dan fatal tapi aku masih memberikan kesempatan pada bibi, bukan aku tidak mementingkan keselamatan anak tapi bibi juga sangat syg dengan Ibrahim dan setelah kami dalami dan cari tau langsung dengan beliau semua itu terjadi krn kekhawatiran nya. tidak ada niat jahat., meskipun didalamnya ada kesalahan dan keteledoran tapi hal ini bisa dijadikan pelajaran untuk beliau dan juga saya sebagai orang tua,” pungkasnya.