34 Orang Jadi Tersangka di Rempang, UAS Minta Pengacara Hebat Turun Bela Mereka
- Dok. Istimewa
Batam – Polisi telah menetapkan 34 orang tersangka buntut unjuk rasa penolakan relokasi 16 Kampung Tua Pulau Rempang di depan kantor BP Batam. Relokasi warga tersebut dilakukan untuk pembangunan proyek strategis nasional Rempang Eco-City.
Bahkan, Presiden Jokowi mengatakan bahwa pemerintah akan memberikan lahan seluas 500 meter dan bangunan dengan tipe 45. Namun, kurangnya komunikasi membuat konflik berdarah pun tak bisa dihindarkan karena warga menolak upaya relokasi tersebut.
Di sisi lain, Ustaz Abdul Somad alias UAS yang melihat kericuhan ini pun tampak memberikan pembelaan. Ia meminta para pengacara berilmu untuk berangkat ke sana membela warga yang sudah ditetapkan tersangka oleh pihak berwajib.
UAS mengatakan bahwa mereka bukanlah seorang koruptor maupun pengedar narkoba. Mereka hanya ingin mempertahankan rumahnya yang ada di Pulau Rempang. Hal ini disampaikan UAS melalui sebuah ceramah di akun Instagram pribadinya.
"Kalau menolong seekor anjing saja ada pahalanya, apalagi menolong saudara di Pulau Rempang. Mereka tuh bukan pengedar narkoba, mereka itu bukan koruptor. Mereka itu adalah orang yang membela tanahnya rumahnya,” ungkapnya dilansir dari @ustazabdulsomad_official.
Melalui ceramah tersebut, Ustaz Abdul Somad juga mengutip Hadis Aabu Daud yang mendukung perjuangan Tanah Air. "(Barangsiapa) Sampai mati membela hartanya, membela rumahnya, membela harga dirinya, maka matinya mati syahid," katanya.
Kerusuhan yang terjadi antara pihak berwajib dan warga di Pulau Rempang, Kepulauan Riau itu sampai menyita perhatian banyak pihak. Sejumlah warga yang mempertahankan lahan tempat tinggalnya dari dominasi Proyek Rempang Eco-City pun diamankan aparat kepolisian.
"Maka pengacara-pengacara kalian punya ilmu berangkat kalian untuk apa menolong yang sekarang sedang kena tangkap di sana supaya dilepaskan. Mereka bukan pengedar narkoba, bukan koruptor. Mereka itu adalah orang yang membela tanahnya rumahnya," ungkapnya.
Bukan hanya itu saja, dia juga menyampaikan perandaian di depan para jemaahnya. "Macam mana rumah kita kalau diambil orang, macam mana kalau tempat pencarian hidup mencari makan kita dirampas orang," imbuhnya.