Wasiat Bung Hatta, Menolak Dimakamkan di TMP Kalibata Serta Alasannya

Wasiat Bung Hatta
Sumber :
  • YouTube

Jakarta – Anak proklamator, Mohammad Hatta (Bung Hatta), Meutia Hatta menunjukkan selembar surat wasiat berisi pesan terakhir sang ayah yang menolak untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.

Meutia mengungkap wasiat ini ditulis langsung oleh Bung Hatta pada 10 Februari 1975 menggunakan tangannya sendiri.

Bung hatta

Photo :
  • https://www.pojokreview.com/

“Apabila saya meninggal dunia, saya ingin dikuburkan di Jakarta, tempat diproklamasikan Indonesia merdeka. Saya tidak ingin dikubur di Taman Makam Pahlawan (Kalibata),” ucap Meutia

“Saya ingin dikubur di tempat kuburan rakyat biasa, yang nasibnya saya perjuangkan seumur hidup saya,” sambung Meutia membacakan wasiat Bung Hatta.

Meutia mengungkap alasan Bung Hatta ingin dikuburkan bersama rakyat lantaran rakyat adalah sumber utama yang selalu dipikirkan oleh sang ayah. Namun dia juga mengungkap alasan lain di balik keengganan sang ayah dimakamkan di TMP Kalibata.

Meutia mengatakan permintaan sang ayah supaya tidak dimakamkan di TMP Kalibata adalah sebuah bentuk sikap penolakan terhadap kebijakan pemerintahan saat itu. Sebab, kata Meutia, pemberian gelar pahlawan dan keputusan tentang siapa yang berhak dimakamkan di TMP Kalibata disusupi kepentingan politik.

“Di samping itu ada juga alasan tersendiri, di Kalibata ini ada juga orang-orang yang tidak cocok berada di sana, jadi ya agak mengecewakan,” papar Meutia dikutip dari YouTube Narasi Minggu, 27 Agustus 2023.

Sebagai informasi, Wakil Presiden pertama RI, Bung Hatta tutup usia pada 14 Maret 1980, tepatnya di usia 77 tahun.

Bung Hatta

Photo :

Sehari kemudian, 15 Maret 1980, sang proklamator dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir sesuai dengan wasiatnya.

Mulanya Hatta berwasiat ingin dimakamkan di TPU Karet, Jakarta Pusat. Namun, saat itu Presiden Soeharto memilih supaya jasad Hatta dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

Hari itu ribuan masyarakat datang untuk menyaksikan pemakaman pahlawan nasional ini. masyarakat turut mengiringi jenazah di sepanjang rute perjalanan dari rumah duka di Jalan Diponegoro menuju Tanah Kusir.