Cerita Ustaz Yahya Waloni Saat Ditangkap, Ternyata Polisi Lakukan Hal Ini
- YouTube Derry Sulaiman and Sahabat
VIVA – Masih ingat ustaz Yahya Waloni? Ya, ustaz ini pernah masuk penjara atas kasus dugaan ujaran kebencian, penodaan agama, serta kasus perasaan permusuhan dan penghinaan terhadap golongan rakyat terkait SARA.
Ustaz Yahya Waloni dipenjara karena menyampaikan dakwah di Masjid Jenderal Sudirman, WTC, Jakarta Pusat yang menyebut bahwa kitab Bibel Kristen sebenarnya palsu.
Ustaz Yahya Waloni dipenjara pada tahun 2021 dan kini telah menghirup udara bebas. Namun ada cerita menarik saat penangkapan. Bahkan, sebelum ditangkap ia bermimpi akan dijemput polisi. Yuk simak ceritanya dalam artikel di bawah ini.
Mimpi sebelum ditangkap
Cerita ia bermimpi sebelum ditangkap diungkapkan dalam sebuah podcast di kanal YouTube Derry Sulaiman and Sahabat yang di unggah delapan hari yang lalu.
Sebelum dijemput polisi pada Kamis, 26 Agustus 2021, ia mengaku bermimpi mengenai peristiwa tersebut. Bahkan ia sempat mengatakan pada istrinya bahwa ia akan ditangkap.
“Kan saya ditangkap, lalu dibawa ke Mabes (Polri) malamnya saya bermimpi saya didatangi banyak polisi. Pagi-pagi saya bilang sama istri sama anak saya ‘besok saya ditangkap ini’,” ungkap Ustaz Yahya Waloni, dikutip dari tayangan video YouTube Derry Sulaiman and Sahabat, Sabtu, 29 Juli 2023.
Polisi sopan saat jemput ustaz Yahya Waloni
Penjemputan polisi di kediamannya itu sama persis dengan mimpi yang dialaminya. Bukan secara paksa dan ricuh, polisi yang hendak menangkap ustaz Yahya Waloni justru sangat sopan.
“Mereka (polisi) sampai bilang ‘nggak sangka, ternyata ustaz keras ceramah tapi orangnya humoristis’. Saya bilang itu hak bapak dan ini tugas bapak,” tandas ustaz Yahya Waloni.
Bahkan, polisi tersebut sampai meminta maaf kepada ustaz Yahya. Kata ustaz Yahya Waloni, meminta polisi untuk menjalankan tugasnya dengan professional.
Ustaz Yahya pun akan bersikap kooperatif ketika dijemput oleh pihak kepolisian. Mendengar pernyataan itu, polisi yang hadir merasa kagum dengan figurnya.
“Wah, Ustaz bijak betul. Ustaz kami sebenarnya cuma dua mobil tapi begitu lihat YouTube-YouTube-nya Ustaz, kami datang sampai berapa mobil itu, takut sekali dengan cara Ustaz berceramah. Keras sekali itu,” pungkasnya.
Saat penjemputan, ustaz Yahya dalam kondisi kurang sehat. Ketika disarankan untuk penundaan penangkapan sampai dirinya sembuh, ustaz Yahya malah menolak.
“Ya, saya bilang ndak papa. Bawa aja saya, saya bilang. Memang sudah saya tunggu-tunggu, Pak. ‘Tapi ini Ustaz lagi sakit’ ndak papa. Saya kan bahwa di pertarungan dakwah ini sudah ikhlas, jangankan Bapak mau tangkap, mau mati hari ini, Bapak mau tembak pun saya sudah siap,” ungkap Ustaz Yahya.
Polisi hormati ulama
Ustaz Yahya Waloni mengatakan bahwa polisi yang ditemuinya selama menjalani proses hukum adalah sosok yang sangat menghormati ulama.
“Kawan-kawan polisi ini takzim betul pada ulama. Saya bukan ulama, saya cuma diangkat dari lumpur kafir, dari musyrik yang paling dalam, mereka hormat sekali, Ustaz,” kata ustaz Yahya.
Dalam kesempatan tersebut Ustaz Yahya juga mengatakan bahwa para polisi kerap menjadi imam salat, penceramah, dan lain-lain di dalam penjara.
“Saya tuh baru sadar, oh ternyata kita selama ini dicuci otak kita, harus bermusuhan dengan polisi. Sebenarnya polisi itu takzim, hormat betul, respect betul sama kita (ulama),” pungkasnya