Panji Gumilang Undang Ilham Aidit Anak D.N Aidit ke Ponpes Al Zaytun: Saya Gak Menyangka
- YouTube
Indramayu – Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu tak henti-hentinya menjadi sorotan publik di media sosial. Terkini, ponpes pimpinan Panji Gumilang itu menggelar peringatan malam Satu Sura atau Tahun Baru Islam 1445 Hijriyah di Masjid Rahmatan Lil Alamin.
Peringatan tahun baru Islam itu juga tercatat disiarkan secara langsung melalui akun media sosial resmi Al Zaytun. Namun, dalam kesempatan itu anak dari Dipa Nusantara (DN) Aidit, Ilham Aidit hadir dan diberi kesempatan untuk berbicara dalam forum tersebut.
Kala itu, Ilham mengaku sangat terkejut ketika dirinya diundang langsung untuk mengisi acara memeriahkan peringatan 1 Muharram di Pondok Pesantren Al Zaytun. Mengingat dirinya dikenal sebagai anak dari tokoh komunis di Indonesia.
“Saya sangat kaget, suatu pagi saya terima WA dari ketua panitia peringatan 1 Suro 1445 H yang mengundang saya. Saya gak menyangka atau gak pernah mimpi saya diundang hadir dalam acara ini,” kata Ilham Aidit seperti dilihat dari YouTube Al Zaytun Official.
Ia tak menyangka bisa mendapat undangan dari Panji Gumilang karena selama ini banyak pihak yang menganggap dirinya sebagai anak D.N. Aidit yang dianggap sebagai musuh bangsa. Meski demikian, dia sangat mengapresiasi undangan yang diberikan Al Zaytun.
"Jadi tiba-tiba ada anak komunis yang diundang ke Pesantren. Tapi di situ saya melihat kebesaran hati, terbukanya wawasan pikiran seorang Syekh Panji Gumilang," jelasnya.
Pada awalnya, ia menganggap bahwa Al Zaytun akan dipenuhi santri yang memakai kain sarung seperti di lembaga pendidikan Islam yang lain. Tapi, ia menilai bahwa gaya bicara dan berpakaian santri di sana sangat modern dan tidak puritan.
Selain itu, Ilham Aidit juga menilai bahwa sosok Panji Gumilang adalah orang yang memiliki kebesaran hati. Ia juga memiliki pikiran yang sangat terbuka sehingga mau bergaul dengan siapa saja tanpa memandang dari mana asalnya.
“Saya jadi mikir, apa masalahnya yang selama ini dipermasalahkan orang, gak ada sesuatu kok, mereka tidak menyembunyikan sesuatu. Beliau (Panji Gumilang) mengatakan tidak ada bedanya kiri, kanan, tengah, kita semua sama-sama membangun bangsa ini,” kata dia
Ilham Aidit mengatakan bahwa jika negara ingin lebih maju maka kita harus bersatu, mengalah, dan penuh toleransi untuk memperoleh kesepakatan bersama. Ia juga menekankan bahwa untuk memperoleh persatuan makan harus ada perdamaian dan toleransi.
“Dalam perjalanan saya, ketika kita memiliki banyak ragam referensi dalam hidup, maka akan menjadi orang yang hidup tidak sebatas daun kelor. Saya pikir, kekeliruan terjadi karena orang berpikir hanya dengan satu koridor saja.” kata Ilham.
Ilham mengatakan bahwa keributan yang selama ini terjadi lantaran pola pikir yang hanya tertuju pada suatu pandangan. Akibatnya, seseorang tidak dapat menerima apa yang menjadi pemikiran orang lain.
“Tetapi saat saya hadir di Al Zaytun, saya melihat orang orang yang berpikiran terbuka dan maju, saya merasa berada di tempat yang benar,” tutup Ilham