Kesurupan Massal di Pabrik Majalengka, Ratusan Karyawan Teriak hingga Menari

Kesurupan massal di pabrik Majalengka
Sumber :
  • Instagram

Majalengka – Sejumlah karyawan pabrik garmen di Desa Gunung Sari, Kecamatan Kasokandel, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat mengalami kesurupan massal. Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis, 6 Juli 2023.

Melalui video yang dibagikan akun Instagram @obrolanmajalengka tampak suasana pabrik menjadi tidak kondusif karena banyak karyawan yang didominasi perempuan tertawa hingga teriak histeris.

Dalam video itu, sejumlah karyawan pabrik bahu-membahu menolong rekan kerja mereka yang tak sadarkan diri.

Saat dikonfirmasi, AR selaku karyawan pabrik bercerita kondisi tidak kondusif di tempat kerjanya itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB, di mana sejumlah karyawan mulai berteriak dan tertawa sendiri akibat kesurupan.

Dia mengungkap kesurupan massal itu terjadi mulai dari basement, hingga lantai atas. Teriakan histeris dari sejumlah karyawan terdengar hingga membuatnya takut.

Adapun AR bercerita kesurupan terus berlanjut hingga pukul 14.00 WIB, di mana saat itu lokasi sedang diguyur hujan deras.

"Sudah itu, pas sekitar jam 2 siang, saat itu hujan besar, pada kesurupan lagi, pada teriak-teriak begitu, dari bagian lain. Terus belum juga reda, ternyata yang kesurupannya itu makin banyak, jadi nambah gitu,” ujar AR kepada wartawan, Senin 10 Juli 2023.

"Pas di situ, benar-benar gak kondusif, suasananya itu sudah gak jelas, sudah pada takut, teman-teman sudah pada teriak-teriak kaya gitu. Jadi seluruhnya lah, dari lantai 1,2 dan 3 bahkan sampai basment juga pada kesurupan,” sambungnya

Akibat terlalu banyak karyawan yang mengalami kesurupan, AR mengungkap beberapa tidak tertangani dengan baik sehingga berlarian dan ada juga yang menari-nari.

"Sampai ada yang gak tertangani, yang kesurupan itu sampai lari-larian gitu, ada yang nari juga," jelasnya.

Tak hanya perempuan, AR mengungkap, karyawan laki-laki juga mengalami hal yang sama sembari melontarkan kata-kata kasar yang tak masuk akal, hal ini terus berlanjut hingga ratusan orang ikut kerasukan.

Belum diketahui penyebab pasti dari kesurupan massal tersebut.