Panji Gumilang Sebut Rasulullah SAW Pernah Mengeluh di Al Quran, Benarkah?

Panji Gumilang saat khutbah salat Idul Adha 1444 H di Al Zaytun
Sumber :
  • YouTube

Indramayu – Panji Gumilang tak henti-hentinya menjadi sorotan publik karena memiliki banyak kontroversi, seperti shaf sholat, adzan nyeleneh, hingga perkataannya yang dianggap jauh dari syariat Islam dan diduga sudah melakukan penistaan agama

Kini, dalam sebuah ceramahnya di depan para santri Al Zaytun, Panji Gumilang selaku pimpinan Ponpes Al Zaytun menjelaskan bahwa Rasulullah SAW pernah mengeluh. Panji Gumilang berdalih dengan surat Al Furqan ayat 30. 

"Di dalam Quran Surah Al-Furqan yakni 25 ayat 30, syekh mencatat keluhan Rasulullah terhadap Alquran ini, karena keluhan Rasulullah itu tidak diajukan kepada manusia," kata Panji Gumilang seperti dilansir dari laman TvOnenews.com pada Jumat, 7 Juli 2023. 

Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun Panji Gumilang

Photo :
  • YouTube

"Manusia ini sulit untuk menebak, menerangin diri manusia itu, maka Rasulullah mengadu pada Allah," jelas Panji Gumilang. 

Pimpinan Ponpes Al Zaytun itu kemudian melanjutkan dengan membaca QS. Al Furqan ayat 30 dan juga menafsirkan ayat tersebut. "Ya tuhan, kaumku ini sungguh telah menjadi Alquran terpencil, atau memencilkan, atau menghindarkan, atau menghindari," ujarnya.

"Saya mendalami keluhan Rasulullah ini, Rasul mengeluh, sebegitu hebatnya rasulullah, ngeluh. Entah di tahun berapa ini ngeluhnya, karena Rasulullah ada di Mekah 13 tahun, kemudian di Madinah mempunyai tempat untuk menegakkan diri bersama pemeluk agama lain ketika itu 10 tahun," tambah Panji Gumilang.

Pimpinan Pondok Pesantren Al Zaytun, Indramayu, Panji Gumilang

Photo :
  • wikipedia

Pria yang diduga sebagai Abu Totok pimpinan organisasi Negara Islam Indonesia (NII) KW 9 itu melontarkan dengan rasa penasaran mengenai tahun berapa Nabi Muhammad mengeluh atas kaumnya melalui ayat tersebut. 

"Entah keluhan ini tahun berapa, yang jelas di dalam Nash (Alquran) ini Rasul mengeluh, sebesar Rasulullah yang diberi kekuatan, diberi wahyu, mengeluh. Yang dikeluhkan bukan kelesuan, capek, bukan." ungkapnya.

"Alquran tersingkir, nah mari kita dalami semua ini, saudara-saudara, pelajar yang sudah tinggi kelas, dalami ini, cari apa yang dimaksud Rasulullah SAW terhadap Al Quran yang diasingkan oleh kaumnya, Apakah kita pada hari ini sudah jauh pada Al Quran?" imbuhnya.