Viral Istri Korban KDRT Jadi Tersangka, Suami Balqis Ungkap Uang Rp150 Juta

Eka Sumanja, kuasa hukum Bani Bayumi kasus KDRT di Depok
Sumber :
  • Galih Purnama (VIVA)

VIVA.Trending - Bani Bayumi, suami Balqis korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Depok angkat bicara. Melalui kuasa hukumnya, Bani menceritakan kejadian yang menimpa dirinya. Pasangan suami istri (pasutri) ini menikah tahun 2009 dan dikaruniai tiga anak.

Eka Sumanja, kuasa hukum Bani mengatakan, cekcok pasutri ini bermula sekitar Februari 2023. Pemicunya karena ketidakterbukaan masalah keuangan yang ditanyakan oleh Bani kepada istrinya. Pada 25 Februari 2023 sekira pukul 20.30, Bani kembali menanyakan rekapan pengeluaran bulanan kepada Balqis.

“Di mana dari uang yang diserahkan sebesar kurang lebih Rp150 juta, ada selisih uang sekitar Rp 62juta. Ini kemana? Sang isteri selalu menggampangkan dengan menjawab ‘nanti saja nanti saja’ lalu ada celetukan di meja makan ‘kaya ayah benar aja’ disertai dengan cipratan air dan mengenai wajah suami,” kata Eka di Depok, Jumat (26/5/2023).

Korban KDRT di Depok malah jadi tersangka

Photo :
  • Twitter @Saharahanum

Bani pun merasa sakit hati dengan celetukan istrinya. Lalu Bani spontan menyiram minyak cabai ke rambut istrinya. Lalu Bani membawa Balqis ke kamar mandi untuk membilas dan membersihkan.

“Kemudian saudari PB (Putri Balqis) pergi kembali ke arah meja makan. Dan BB (Bani Bayumi) melihat PB sudah memegang garpu, kemudian BB bergegas mengambil garpu dari tangan PB agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujarnya.

Setelah terjadi tarik-menarik untuk mengamankan garpu tersebut, hingga akhirnya tangan kanan BB dekat urat nadi terluka dan tergores akibat tusukan yang dilakukan oleh PB. Dengan dibantu asisten rumah tangga (ART), kemudian PB terjatuh berlutut ke bawah dan kemudian PB langsung meremas dan menarik dengan sangat keras dan kuat buah zakar BB.

“BB meronta dan ngilu yang luar biasa serasa mau mati dan BB bilang lepas! Lepas! Lepas ! Lepas ! sambal jalan mudur dengan tangan PB masih mencengkeram dan menarik semakin keras buah zakar BB,” bebernya.

Namun cengkeraman itu semakin keras hingga akhirnya BB memukul wajah PB dengan harapan agar bisa dilepas cengkeraman tangannya PB pada buah Zakar BB. Setelah terlepas kemudian memeluk BB dan suasana mereda.

“Lalu PB mengurung dan mengunci BB dari luar pintu kamar dan PB pergi meninggalkan rumah dengan membawa ke 3 anak dan menutup akses serta menyembunyikan anak-anak tersebut dari BB ke tempat yang tidak diketahui selama 3 bulan lebih. Sampai hari ini BB selaku ayahnya dipisahkan dengan anak,” ujarnya.

Setelah kejadian tersebut buah zakar BB alami peradangan, kembang kempis, panas dingin dan sakit. Hingga kini gejala itu masih sering kambuh. Sejak itu BB rutin periksa ke dokter spesialis penyakit dalam dan persiapan operasi.

“Akhirnya pada tanggal 9 Maret 2023, merasa BB menjadi korban, maka BB membuat Laporan di Kepolisian di Polres Metro Depok dan saat ini dalam proses pemeriksaan pihak berwajib,” pungkasnya