Viral Pria Ganti Pelat Mobil Dinas TNI saat Mau Isi Bensin Pertalite, Begini Klarifikasinya
- Istimewa
VIVA Trending – Viral di media sosial, seorang pria mengganti pelat dinas TNI AD dengan pelat sipil saat mau mengisi BBM Pertalite. Dalam unggahan di akun Instagram @jktnewss, memperlihat seorang pria yang hendak mengisi BBM namun mencopot pelat nomor dinas TNI.
Pasalnya mobil dinas TNI tidak boleh mengisi BBM bersubsidi, hal tersebut pun lantas ditolak oleh penjaga BBM.
Diketahui bahwa pria tersebut merupakan anak Mayjen TNI (Purn) Mindarto. Pengendara tersebut bernama Yonatan Wiliam Pascalis.
Kepala Penerangan (Kapen) Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) Mayor Kav Wahyu Nurdin telah memberikan penjelasan.
Yonatan pun sudah memberikan permintaan maaf kepada institusi TNI khususnya bagi TNI AD. Lantaran dirinya sudah kembali ke Australia untuk mengenyam pendidikan, Yonatan hanya bisa memberikan klarifikasi dan permintaan maaf.
“Selamat siang semuanya nama saya Yonatan dan saya anak Mayjen TNI Purn. Mindarto ingin mengkalrifikasi atau disclaimer mengenai video yang beredar di luar sana mengenai diri saya yang sebagai pengendara mobil dinas di suatu SPBU di Indonesia,” kata Yonatan mengklarifikasi.
“Saya sekarang lagi di Australia dan saya tidak bisa melakukan banyak hal mengenai hal tersebut. Apa yang bisa saya lakukan adalah menceritakan dari sisi saya mengenai apa yang terjadi dan juga mungkin pihak SPBU juga bisa menceritakan bahwa ada namanya kesalahpahaman di antara kita,” imbuhnya.
Yonatan pun menceritakan kronologinya. Kata Yonatan, biasanya dia menggunakan mobil biasa bukan mobil orang tuanya untuk mengisi bensin pertalite.
“Sebelumnya saya mengantri di suatu SPBU di antrian BBM subsidi seperti pertalite karena biasanya saya menggunakan mobil biasa bukan mobil papa saya untuk mengisi pertalite,” terangnya.
Kemudian, dia pun meminta maaf atas kelalaiannya dan ketidaktahuannya terkait aturan larangan penggunaan BBM subsidi bagi mobil dinas.
“Saya meminta maaf sebelumnya atas ketidaktahuan saya atau ketidak-aware-an saya atas peraturan-peraturan di Indonesia mengenai penggunaan mobil dinas seperti bahan bakar mana yang bisa digunakan mobil dinas dan juga peraturan untuk tidak melepas pelat nomor di tempat umum,” ucap dia.
“Itu adalah sungguh kelalaian saya 100 Persen. Saya mengakui bahwa saya tidak sepatutnya melakukan hal tersebut dan juga saya meminta maaf atas hal tersebut,” tambahnya.
Dia pun menegaskan bahwa tindakan tersebut hanyalah kesalahpahaman dan tidak bermaksud memanfaatkan BBM subsidi yang dikhususkan untuk masyarakat kecil dan menengah.
“Jadi tidak ada niat dari saya sendiri secara pribadi untuk menggunakan mobil dinas hanya mengisinya dengan bahan bakar bersubsidi seperti Pertalite dan bahan bakar yang sebenarnya dikhususkan untuk warga negara Indonesia,” tandasnya.
Karena dirinya tidak mengetahui dan kurang aware dalam aturan yang berlaku, ia meminta maaf dan tak bermaksud untuk melakukan hal itu demi mendapatkan bensin pertalite.