5 Fakta Wanita di Sorong Tewas Dibakar Hidup-hidup Dituduh Penculik Anak

Dibakar hidup-hidup
Sumber :

VIVA Trending – Baru-baru ini telah heboh di media sosial seorang wanita paruh bayah di Sorong Papua Barat Daya yang menjadi korban ketidakadilan oleh warga setempat.  Bermula ketika dirinya dituding melakukan penculikan pada seorang anak, wanita berpakaian daster ini pun lantas dibuat babak belur hingga dibakar hidup-hidup di depan massa.

Bahkan nahasnya lagi, nyawa wanita tersebut tidak dapat tertolong lantaran tidak ada satupun yang mampu menolongnya. Wanita yang diduga ODGJ tersebut dibakar hidup-hidup hingga tewas ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIT.

Pihak kepolisian yang sempat mengamankan massa pun tak mampu menolong wanita yang tewas di tempat kejadian karena sudah hangus terbakar dilalap si jago merah.

Imbas dari main hakim sendiri, akhirnya wanita tersebut tidak tertolong hingga mengalami luka bakar hingga 90 persen. Penasaran bukan dengan fakta-faktanya? Daripada penasaran, simak ulasannya berikut ini.

Wanita dibakar hidup-hidup di Sorong karena dituduh penculik anak

Photo :
  • FB

Massa Main Hakim Sendiri

Kasus wanita yang dibakar hidup-hidup ini benar-benar bisa dibilang main hakim sendiri. Hal tersebut lantaran wanita tersebut dianiaya hingga dibuat habis oleh banyak massa setempat. Alhasil membuat wanita tersebut tidak melindungi dirinya sendiri lantaran ketangkep basah oleh banyak orang.

Tewas Dibakar Hidup-hidup

Benar atau tidaknya melakukan kesalahan, namun wanita paruh baya tersebut diperlakukan layaknya orang yang sudah terbukti bersalah. Di mana arak-arakan warga dengan wanita tersebut dilakukan hingga mencapai wilayah Kilometer 8 Lorong II Kelurahan Klasabi, Distrik Sorong Manoi, Kota Sorong.

Kejam dan sadis, mungkin istilah tersebut sangat tepat untuk para warga setempat di Papua. Lagi-lagi aksi keji kembali dilakukan massa dengan menyiramkan bensin ke sekujur tubuh wanita tersebut hingga pada akhirnya api tersulut.

Sontak saja wanita itu langsung tubuhnya terbakar hidup-hidup dengan luka bakar 90 persen kerusakan. Saat wanita tersebut alami kebakaran, tak ada satupun orang maupun warga setempat yang berani dan mampu menolongnya.

Polisi Juga Tidak Bisa Berbuat Apa-apa

Petugas kepolisian yang berada di sekitar lokasi kejadian dan mengetahui peristiwa tersebut langsung mengamankan massa, namun sayang nyawa wanita tersebut tak berhasil diselamatkan karena luka bakar yang dideritanya.

Diarak dan Ditelanjangi Massa

Semua terjadi tentu adanya api yang berusaha mengompor-ngompori hal ini. Kecurigaan masyarakat setempat terhadap wanita paruh baya ini pun semakin menjadi- jadi ketika muncul provokator yang sengaja memperkeruh suasana. 

Tanpa keraguan, massa yang berada di dekat wanita tersebut langsung menyerbu wanita yang diduga ODGJ tersebut dan diteriaki dengan kalimat "Penculik, penculik".

Setelah banyak yang panas dan menudingnya, wanita ini pun lantas diarah keliling wilayah hingga dianiaya oleh banyak orang, sehingga tidak sempat berlindung diri karena dikeroyok secara brutal oleh warga setempat.

Diduga Komplotan Penculik

Isu soal penculikan anak di wilayah Distrik Sorong Manoi, Papua Barat Daya memang tengah santer terjadi, tak heran hal tersebut akhirnya membuat banyak warga ketakutan jika hal tersebut terjadi pada anaknya sendiri.

Ketakutan yang berlebihan rupanya membuat mereka hingga menuduh seseorang tanpa bukti bahkan hingga main hakim sendiri.

Kejadian Terjadi di Sorong Timur

Pihak  Kapolsek Sorong Timur, Kompol Jendry Denny Sairlela, mengungkapkan terkait kronologis kejadian wanita yang dibakar hidup-hidup tersebut. 

Diketahui kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 06.30 WIT anggota piket Polsek Sorong Timur ditelepon oleh salah satu tokoh masyarakat yang bernama Idris dan juga Ketua RT setempat, yang menyatakan bahwa ada orang yang diamankan. 

Korban Diduga ODGJ

Wanita berinisial E yang tewas dibakar hidup-hidup oleh massa, di Kota Sorong, Papua Barat Daya, dituduh sebagai pelaku penculikan anak. Namun, banyak sumber yang memberitahu jika wanita tersebut ternyata mengalami gangguan jiwa (ODGJ).