Viral Video Pelajar 'Ditatar' Alumni, Ini Kata SMAN 6 Jakarta
- Tangkapan layar Instagram @swiss53gans_.
VIVA Trending – Wakil Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Jakarta Bidang Kesiswaan, Suartono, mengaku pihaknya tengah mendalami apakah benar kalau pelajar yang tengah ditatar oleh para alumni sekolahnya hingga viral adalah siswa mereka.
"Saat ini kami melakukan pendalaman," kata Suartono kepada wartawan, Selasa 17 Januari 2023.
Menurutnya, pihak sekolah bekerja sama dengan alumni untuk mengetahuinya. Kebetulan, alumni menurut mereka selalu membantu dalam bidang apapun selama ini. Karena masih mendalami apakah benar itu siswa mereka, pihaknya mengaku belum bisa berkata banyak. Jika benar, nanti bakal dilakukan pembinaan.
"Dan alhamdulillah alumni-alumni kita itu selalu kooperatif untuk bekerjasama. Dan dari situ kami sedang mendalami dan mengembangkan apa yang dilaporkan kepolisian kepada kita. Apakah itu memang betul alumni kita dari yang dilaporkan, atau juga anak kita yang diperlakukan seperti itu, atau juga anak kita yang mau diperlakukan seperti itu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video menampilkan sejumlah pelajar tengah ditatar oleh para alumni sekolahnya dengan cara adu jotos satu sama lainnya. Peristiwa itu terjadi di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Kemudian video tersebut sempat viral melalui sebuah unggahan media sosial Instagram @swiss53gangs_.
Belakangan diketahui itu merupakan aksi perpeloncoan yang dilakukan alumni SMAN 6 Jakarta kepada juniornya yang duduk di bangku kelas XII.
Kemudian, Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan mengatakan bahwa perlakuan para alumni sekolah tersebut memang sudah menjadi tradisi di sekolahnya.
"Ada kegiatan yang sifatnya adu fisik ya tetapi setelah kita mintai keterangan dari pihak-pihak yang kita amankan bahwa kegiatan tersebut sifatnya tradisi, menurut keterangan mereka itu adalah tradisi berupa perebutan jaket dengan konsekuensi begitu jaket tidak didapat," beber Nazirwan kepada wartawan pada Selasa 17 Januari 2023.
Kemudian, Nazirwan mengatakan bahwa hal yang dilakukan para alumni itu merupakan bentuk perpeloncoan. Bahkan, kata Nazirwan, para alumni sekolah itu pun turut menampar hingga mengoleskan balsem ke siswa yang kalah dalam adu jotos tersebut.
"Aksi yang mungkin kurang pas atau kurang pantas yaitu berupa namanya switch tampar. Artinya bagi yang kalah atau bagi yang tidak berhasil mengambil itu akan kena tamparan, kemudian ada juga sanksinya adalah berupa dioleskan balsem termasuk ada bon cabe yang bisa dioleskan ke punggung bagi mereka yg dinyatakan kalah," kata dia.