6 Fakta Ayah Bawa Jenazah Bayi Gunakan Motor Sejauh 87 Km
- tvonenews.com
VIVA – Beberapa hari yang lalu, publik sempat dihebohkan dengan kisah seorang ayah yang terpaksa membawa jenazah bayinya dengan memakai sepeda motor lantaran kekurangan uang untuk menyewa mobil ambulans. Kisah pilu ini dialami oleh sepasang suami istri yang berasal dari Sinjai, Sulawesi Selatan. Keduanya bernama Asdar (29) dan Juliatun Mariani (25) yang bertempat tinggal di Dusun Batu Lappa, Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai.
Lahir Prematur
Kisah pilu ini berawal ketika Juliatun melahirkan anak pertamanya di RSUD Sinjai pada Kamis, 27 Januari 2021. Akan tetapi, karena kondisi bayinya yang prematur, akhirnya ia melahirkan lewat jalan caesar. Kemudian akhirnya dirujuk menuju Rumah Sakit Umum Pacitana, Kabupaten Bone. Sebelum meninggal, sang bayi mendapatkan perawatan selama 12 jam.
“Anak saya ini lahir prematur di RSUD Sinjai, tapi harus dirujuk ke RS Datu Pancaitana, Kabupaten Bone. Sempat mendapat pertolongan tetapi Allah berkehendak lain, anak saya meninggal dunia,” tutur Asdar yang disadur dari tvonenews.
Kekurangan Uang
Asdar mengatakan bahwa ketika bayinya dinyatakan meninggal dunia, ia telah meminta pihak rumah sakit supaya memberinya keringanan saat menyewa ambulans. Akan tetapi, pihak rumah sakit tetap mematok biaya pengantaran jenazah Rp700 ribu, sementara uang yang dipegang Asdar hanya berjumlah Rp600 ribu.
"Saya minta tarifnya dikurangi, karena uang saya hanya Rp600 ribu, tapi pihak rumah sakit bersikeras dengan tarif yang sudah ditentukan Rp700 ribu, padahal cuma kurang Rp.100 ribu, karena tak punya tambahan biaya terpaksa jenazah bayi saya bawa pulang menggunakan motor.” tuturnya.
Membawa Jenazah Memakai Motor
Setelah nego yang tidak berbuah manis, Asdar pun membawa pulang jasad bayinya tersebut dengan memakai kendaraan bermotor ditemani oleh saudaranya yang tengah berada di Rumah Sakit Pancaitana Bone. Ia berangkat ke rumah duka sekitar pukul 21.00 malam dan tiba di rumahnya sekitar 22.30 WITA dengan jarak sekitar 87 kilometer.
Pihak Rumah Sakit Sudah Menawarkan Ambulans
Di sisi lain, Kepala Bagian Administrasi Rumah Sakit Pancaitana Bone, Fahruddin mengatakan bahwa pihaknya melalui sopir ambulans sudah menawarkan mobil untuk mengantarkan jenazah bayi tersebut. Akan tetapi, keluarga atau ayah dari jenazah tersebut telah izin untuk membawanya memakai sepeda motor.
"Ada usaha sebelumnya untuk menawarkan mobil ambulans kepada keluarga pasien dan bahkan sopir mengejar jenazah bayi untuk diantar namun pihak keluarga menolak," tutur Fahruddin saat dikonfirmasi, tvonenews.com pada Selasa, 1 Februari 2022.
Terjadi Misinformasi
Fahruddin mengakui bahwa kejadian terjadi lantaran adanya informasi yang terputus sampai akhirnya permintaan dari keluarga pasien untuk biaya pengantaran jenazah dituturnkan tidak disampaikan kepada manajemen mobil ambulans RS Pancaitana Bone. Ia menambahkan bahwa untuk mobil ambulans tersebut ternyata sering digratiskan untuk beberapa pasien yang tidak mampu untuk membayar.
"Kebijakan itu selalu ada yang penting dikomunikasikan. Cuman kekurangan teman-teman yang bertugas saat itu tidak melakukan konfirmasi ke kami apalagi kejadian tersebut pada malam senin di mana masih hari libur," ucapnya.
Pihak Rumah Sakit Meminta Maaf
Atas kejadian tersebut, pihak Rumah Sakit Pancaitana Bone melewati direktur utama bersama dengan semua manajemen rumah sakit meminta maaf karena kejadian tersebut yang sesungguhnya hanyalah misinformasi antara pihak manajemen ambulans dan administrasi rumah sakit. Kebijakan Rumah Sakit Pancaitana selalu pro kepada masyarakat lantaran rumah sakit ini adalah milik pemerintah.
"Insya Allah, kami beserta staf dengan penanggung jawab mobil ambulans akan berkunjung ke rumah duka. Tentu kami punya itikad baik karena ketidaknyamanan pasien adalah tanggung jawab kami," tandasnya.