Viral Video Buaya Makan Tubuh Manusia di Bangkalan, Ternyata Hoax!

Tangkapan layar (screen shot) video yang memperlihatkan seekor buaya besar yang berenang di sungai dan mulutnya menyeret tubuh manusia viral di media sosial, disebut terjadi di Bangkalan, Madura, Jawa Timur.
Sumber :
  • IST

VIVA – Sebuah rekaman video yang memperlihatkan seekor buaya besar yang berenang di sungai dan mulutnya menyeret tubuh manusia viral di media sosial. Video itu meresahkan warga Kabupaten Bangkalan, Madura, karena disertakan tulisan lokasi di kabupaten tersebut. Polisi memastikan itu hoax.

Video berdurasi 25 detik itu tersebar secara berantai melalui jejaring WhatsApp hingga Selasa, 2 Februari 2021. Dalam video terlihat seekor buaya berenang dengan tenang di sebuah sungai. Di mulut predator air itu, terlihat kaki manusia menjuntai ke atas dari dalam sungai, seperti terjepit di mulut buaya.

Di bagian bawah video, terdapat tulisan yang seolah menginformasikan lokasi buaya itu menyeret tubuh manusia: 'Jalan Raya Kramat, Kecamatan Bangkalan...'. Video lain turut tersebar menggambarkan banyak orang mengangkat tubuh manusia yang sudah tidak utuh dari dalam perut buaya yang ditangkap dan perutnya dibelah.

Baca: Buaya Berkalung Ban Muncul, Warga Resah karena Tambah Gemuk

Kepala Kepolisian Resor Bangkalan Ajun Komisaris Besar Polisi Didik Hariyanto menegaskan bahwa video mengerikan yang tersebar itu bukan terjadi di Bangkalan. "Terkait video yang beredar buaya yang memakan manusia di sungai Desa Kramat itu tidak benar atau hoaks," katanya dikonfirmasi wartawan.

Memang, katanya, di Desa Kramat, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan, terdapat sebuah sungai. Rencananya, sebuah destinasi wisata akan dibuat di kawasan sungai itu. Dengan beredarnya video hoax itu, dimungkinkan warga atau pengunjung takut sehingga pengembangan wisata di sana terganggu.

Karena video itu hoax, Didik berharap masyarakat tidak khawatir. Polisi mendukung program pemerintah dalam hal pengembangan wisata dan memastikan kawasan di Sungai Kramat aman. "Kami akan dalami terkait dengan penyebaran video ini. Kalau memang terbukti (ada kesengajaan dan unsur pidana) dan arahnya ke sana, akan kami proses lebih lanjut," ujarnya.