Dewi Gita

Dewi Gita mengenakan kaftan
Sumber :
  • Heryu Nandiasa/ VIVAlife

VIVA.co.id – Menari merupakan kegemarannya sejak cilik. Di usia kanak-kanak Dewi piawai menarikan berbagai tari tradisional Jawa Barat. Namun, bakat menyanyi  juga telah ada sejak ia masih kecil. Dunia seni tarik suara mulai ia tekuni saat usia 18 tahun. Kiprahnya di dunia tarik suara berawal saat Dewi menang di berbagai perlombaan menyanyi.

Pada 1988, Dewi meraih beberapa penghargaan di bidang tarik suara. Dirinya keluar sebagai juara Festival Pop Singer Jawa Barat, Juara Keroncong Jawa Barat. Setahun kemudian Dewi juga meraih gelar juara dari ajang pencarian bakat  Bintang Radio dan Televisi Jawa Barat 1989.

Berbekal bakat bernyanyi, Dewi mulai terjun ke dunia rekaman. Sebagai awal,  pada tahun 1990, Dewi Gita merilis single perdananya berjudul Jujur. Vokal mojang Bandung itu ternyata di sukai masyarakat. Sukses dengan single perdananya, Dewi pun melahirkan album debutnya.

Album Penari yang keluar tahun berikutnya melejitkan nama penyanyi ini. Single bertitel sama yang dijadikan lagu tema sebuah sinetron yang dibintangi Inneke Koesherawati, Sophia Latjuba, Bucek Depp dan  Reynaldi. Sinetron tersebut mempopulerkan para pemainnya, sekaligus Dewi sebagai penyanyi lagu tema. Kesuksesan Penari (1990) diikuti album selanjutnya yaitu Apa JadinyaPadamu dan Kegaiban Biru.

Lagu tema sinetron Penari membuat Dewi kembali menyanyikan lagu tema beberapa sinetron yang juga mendapat  tempat di hati pemirsa Indonesia. Suara Dewi menghiasi sinetron Si Manis Jembatan Ancol dengan soundtrack berjudul sama serta Sebening Air MataSingle Dua Menit miliknya dipakai sebagai lagu tema sinetron Jangan Rebut Suamiku di stasiun televisi swasta.

Prestasi bernyanyinya membawa Dewi ke ajang bergengsi pencarian bakat bernyanyi di tingkat Asia. Pada 1991, Dewi meraih juara II ajang Grand Champion Asia Bagus.

Dewi Gita juga pernah menjajal dunia peran dengan bermain di sinetron Lobi-lobi pada pertengahan 1990-an. Namun setelah menikah, Dewi memilih menarik diri dan mengurus anak serta suaminya.

Sempat vakum selama 10 tahun sejak menikah, Dewi kembali ke dunia musik  pada tahun 2005. Saat itu, Dewi mengeluarkan single berjudul Ternyata dalam album kompilasi keluaran Sony Music Indonesia. Single tersebut dipetik dari album The Best of Female Idol yang juga memuat lagu baru milik Pinkan Mambo, Cinta Tak Kan Usai.

Juni 2007, Dewi  menggunakan teknologi bersamaan dengan peluncuran single terbarunya. Dewi tak lagi menggunakan format pita atau CD, tetapi menggunakan teknologi yang lebih mutakhir, seperti internet, NSP atau RBT. Sang suami, Armand Maulana dan kakak kandungnya, Ray, yang langsung turun tangan memproduseri album Dewi.

Menurutnya, teknologi  merupakan terobosan baru dalam penjualan single dan baru pertama kali dilakukan penyanyi indonesia. Dari sisi produksi,  peluncuran album yang mengandalkan teknologi lebih hemat. Dalam album ini, Dewi mendaur ulang lagu lawas milik Rafika Duri, berjudul Tirai ciptaan Cecep AS.

MINI ALBUM

Kiprahnya di dunia musik tahun 2010 semakin nyata. Pada 18 Februari 2010, Dewi merilis album berjudul DEGI (Dewi  Gita) dengan single andalan Maaf. Selain menyanyikan lagu-lagunya, Dewi juga bertindak sebagai produser.

Menurut Dewi, selama berada di jalur musik, album inilah yang menunjukkan eksistensi sebagai seorang penyanyi. Dalam album mini berisikan lima lagu itu, Dewi menyanyikan lima lagunya.

Dewi menuturkan, penggarapan album anyarnya tertunda hampir lima tahun. Sebab dalam beberapa tahun terakhir, dunia tarik suara Indoesia  banyak dibanjiri para pendatang baru yang sebagian besar grup band.

Meskipun perlu waktu yang tak sebentar, istri Armand mengaku  tetap dapat memperbarui semua materi lagunya mengikuti perkembangan zaman. ia menyajikan sebuah konsep album yang lebih bebas dan enak didengar dengan nuansa pop lebih kental.

Dewi mengemas lagu-lagunya dengan berbagai tema. Selain lagu andalan Maaf yang berkisah tentang perselingkuhan, lagunya yang lain Dewi menceritakan perasaan cinta mati kepada seseorang, serta rasa sayang. Menurut Dewi ia mendapat ide dan inspirasi dari keadaan yang dia perhatikan di sekeliling.

Setelah membuktikan kemampuan dirinya dengan tetap eksis lewat karya terbarunya, Dewi berharap akan terus berkarya dan menghasilkan karya-karya kembali. Di mulai dari album mini, dia berharap dapat menelurkan album dengan lagu-lagu yang lebih banyak.

Selain album dan single, tenyata Dewi masih menyimpan harapan untuk berduet dengan sang suami. Sama-sama berprofesi sebagai penyanyi,  ia berharap dapat berkolaborasi dengan Armand Maulana.  

KEHIDUPAN PRIBADI

Dewi Gita trermasuk sedikit artis Indonesia yang  cukup tertutup soal kehidupan asmaranya. Di masa jayanya, Dewi dikabarkan berpacaran dengan vokalis grup band Gigi, Armand Maulana. Keduanya kemudian  mengakui telah menikah tanpa diketahui media massa. Untuk  memperingati hari pertemuan dan pernikahan mereka, Armand menciptakan sebuah lagu berjudul 11 Januari sebagai salah satu single dalam album Gigi.

Setelah menikah dengan Armand Maulana, Dewi Gita memilih untuk konsentrasi mengurus suami dan anak semata wayang mereka, Naja Dewi Maulana yang lahir pada 2001. Selama pernikahan mereka, pasangan ini sepi dari gosip seputar rumah tangga. Setelah sepuluh tahun sempat  menarik diri dari dunia musik, Dewi kembali menekuni karier musiknya. 

BIODATA

Nama Lengkap : Dewi Yuliarti
Nama Panggilan : Dewi Gita
Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 28 Juli 1970
Pekerjaan : Penyanyi
Akun Media Sosial : Twitter @dewigita01
  : Instagram  @dewigita01
   
KELUARGA  
Pasangan Armand Maulana
Anak Naja Dewi Maulana 

KARIER

DISKOGRAFI

Album

  • Penari
  • Apa Jadinya
  • Padamu
  • Kegaiban Biru (2000)
  • Dewi Gita (Degi) (2010)
  • Haji Backpacker (2014)


Single

  • Jujur (1990)
  • Si Manis Jembatan Ancol (Soundtrack Sinetron Si Manis Jembatan Ancol)
  • Sebening Air Mata (Soundtrack Sinetron Sebening Air Mata)
  • Dua Menit (Soundtrack Jangan Rebut Suamiku)
  • Ternyata (Single Kompilasi Best Female Idol) (2005)
  • Tirai (2007)
  • Seperti Legenda ft Armand Maulana


ACARA TV

  • Opera van Java

SERIAL TELEVISI

  • Stereo (2015)