Djarot Saiful Hidayat

Djarot Saiful Hidajat
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Djarot Saiful Hidayat biasa dipanggil Djarot. Dia lahir di Gorontolo, 30 Oktober 1955. Djarot adalah anak keempat dari keluarga M. Thoyib, seorang pensiunan militer dari detasemen perhubungan. Djarot menikah dengan Heppy Ferinda, dan dikarunia tiga orang anak, yaitu Farida Prameswari, Karunia Dwi Hapsa Paramasari, dan Meisa Rizki.

Nama panggilan Djarot sebetulnya bukan nama aslinya. Saat lahir dia bernama Saiful Hidayat. Nama Djarot sendiri, berawal dari panggilan seorang tukang tempe langganan sang ibu, dan kebetulan ketika kecil dirinya sering diasuh oleh penjual tempe langganan ibunya. Saat diasuh tukang tempe langganan ibunya, dia suka dipanggil Djarot kemudian nama itu melekat nama itu pada dirinya. 

Sejak saat itu, orang tuanya menambahkan nama Djarot sehingga namanya sekarang menjadi Djarot Saiful Hidayat. Karena ada pengubahan nama tersebut, Djarot pun harus mengurus akta kelahiran ke kelurahan lantaran akta sebelumnya tercantum nama Saiful Hidayat. Djarot memberikan alasan kepada kelurahan karena ketika kecil dia sering sakit-sakitan, maka perlu ditambah nama Djarot.

Dalam hal pendidikan, Djarot terbilang beruntung. Dia sukses menamatkan pendidikan sarjananya di Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur  dan melanjutkan masternya Fakultas Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 

Djarot memulai kariernya sebagai dosen. Dia adalah dosen di Universitas 17 Agustus (Untag) 1945 Surabaya, Jawa Timur. Karier akademiknya mulai meroket dari dosen, dekan, hingga Pembantu Rektor Untag 1945.

Pada awal Reformasi, tahun 1998, Djarot mencoba karier barunya di dunia politik. Pada tahun 1999, dia bergabug dengan PDIP untuk maju sebagai calon anggota legislatif daerah dan dia terpilih sebagai anggota DPRD Jawa Timur periode 1999-2004.

Baru setahun menjadi anggota legislatif, Djarot pilih haluan untuk berkarier ke dunia eksekutif. Pada tahun 2000, dia bertarung maju untuk menjadi walikota Blitar. Dalam pilkada tersebut, Djarot terpilih sebagai Walikota periode 2000-2005. Pada Pilkada berikutnnya, Djarot sukses kembali menjadi Walikota Blitar untuk kedua kalinya. 

Setelah menjabat Walikota Blitar selama dua periode, Djarot kembali aktif di PDIP tingkat Provinsi Jawa Timur hingga kemudian mencalonkan diri sebagai caleg DPR pusat. Dia terpilih untuk periode 2014-2019. Lagi-lagi, belum lama menjalankan tugas dewan, dia diajukan PDIP Pusat untuk menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta yang kosong.

Dia menggantikan posisi Ahok yang naik menjadi gubernur menggantikan Jokowi yang dipilih menjadi presiden. Ia pun resmi mendampingi Ahok untuk periode 2014-2017. Lagi-lagi Djarot  kembali ke dunia eksekutif yang sebelumnya di legislatif.