Saleh Husin

profil tokoh Saleh Husin
Sumber :
  • Istimewa

VIVA.co.id – Saleh Husin lahir di Rote, Nusa Tenggara Timur, 16 September 1963 dari pasangan H. Husin L dan Hj. Ma Aket. Ia merupakan anak ketiga dari tujuh bersaudara. Saleh menikah dengan Andresca, SE, dan dikaruniai tiga orang anak. 

Masa kecil Saleh diihabiskan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur (NTT). Keluarganya serba pas-pasan. Bapaknya seorang nelayan dan ibunya penjual kue. Untuk menopang biaya hidup keluarga, Saleh tidak segan untuk menjual kue dan ikan. Hampir empat tahun dia lakukan pekerjaan ini. 

Lulus SMA, pada usia 19 tahun, Saleh merantau ke Pulau Jawa. Pada tahun 1982, tekad untuk masuk AKABRI dia tempuh gagal. Dia coba lagi dua tahun berikutnya gagal lagi karena alasan yang sama fungsi mata kanannya terganggu. Saleh sadar jalur militer bukan jalannya. Ia mencoba bisnis untuk menopang hidupnya di Pulau Jawa.

Pada usia 23, dengan modal Rp500 ribu dari ibunya, Saleh memulai bisnis pembuatan banner sekolah. Bisnisnya secara perlahan sukses. Usianya masih muda, sekitar 26 tahun, dari sana berbagai jabatan dia raih dalam perusahaan yang berbeda.

Di tengah-tengah kesibukannya mengurus perusahaan, Saleh masih punya cita-cita akan pendidikan yang belum tuntas. Tidak ada kata terlambat untuk kuliah. Ia mengambil kuliah di Fakultas Ekonomi, Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS), Jakarta. 

Pada usia 33 tahun, akhirnya Saleh berhak menyandang sarjana ekonomi. Pendidikan formalnya terus berlanjut pada kampus yang sama untuk meraih master.

Setelah berkicimpung 14 tahun di dunia bisnis, Saleh memulai merambah karier politiknya. Ia masuk partai Amanat Nasional (PAN) pada tahun 2001. Pada 2008, Saleh berpindah ke Partai Hanura, partai besutan Wiranto. Dia bertaruh menjadi calon legislatif (Caleg). Dia sukses dan terpilih pada Pemilu untuk periode 2009-2014. 

Sukses politiknya terus berlanjut, Hanura yang berkoalisi dengan PDIP mendukung Joko Widodo pada Pilpres 2014, mendampatkan jatah menteri untuk Hanura. Presiden terpilih Joko Widodo meminta Saleh utuk mengurus persoalan perindustrian.