Prajogo Pangestu
- Forbes
VIVA.co.id – Prajogo Pangestu lahir dengan nama Phang Djoem Phen di Sambas, Kalimantan Barat, pada tahun 1944. Terlahir dari keluarga miskin mengharuskan Prajogo hanya menamatkan sekolahnya sampai tingkat menengah pertama.
Untuk mengubah nasib, Parajogo merantau ke Jakarta. Namun, dia tidak terlalu beruntung tinggal di ibu kota Indonesia karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan. Oleh karena itu, ia memutuskan kembali ke Kalimantan dan bekerja menjadi sopir angkutan umum.
Saat menjadi pengemudi, pada tahun 60-an, Prajogo mengenal pengusaha kayu asal Malaysia yang bernama Bong Sun On alias Burhan Uray. Pada tahun 1969 dia bergabung dengan Burhan Uray di PT Djajanti Group. Berkat kerja kerasnya, tujuh tahun kemudian Burhan memberikan jabatan General Manager (GM) Pabrik Plywood Nusantara di Gresik, Jawa Timur kepada Prajogo.
Prajogo menjadi GM di pabrik Plywood hanya setahun dan keluar untuk memulai bisnis sendiri dengan membeli CV Pacific Lumber Coy, yang ketika itu sedang mengalami kesulitan keuangan. Prajogo membayarnya dengan uang pinjaman Bank BRI dan dia lunasi hanya dalam setahun.
Dalam perjalanannya, Prajogo mengganti nama Pacific Lumber menjadi PT Barito Pacific Lumber. Kemudian bisnisnya terus meningkat hingga bekerja sama juga dengan anak-anak Presiden Soeharto dan pengusaha lainnya demi memperlebar bisnisnya. Bahkan Prajogo Pangestu menduduki peringkat ke 40 orang keterkaya Indonesia.
Pada era Presiden Soeharto, Prajogo termasuk salah satu konglomerat ternama yang dimiliki Indonesia. Bisnisnnya dengan bendera Barito Group berkembang luas di bidang petrokimia, minyak sawit mentah, properti, perkayuan. Kini Barito Group dipegang generasi anaknya, Agus Salim.
BIODATA
Nama Lengkap | : Prajogo Pangestu |
Nama Panggilan | : Prajogo |
Tempat, Tanggal Lahir | : Sambas, Kalimantan Barat, 1944 |
Jabatan | : Pendiri Barito Group |
KELUARGA | |
Istri | : Herlina Tjandinegara |
Anak | : Nancy |
Agus Salim |
KARIER
- Pendiri Pabrik Chandra Asri di Cilegon, Banten, 1990
- Pendiri Bank Andromeda, 1990
- Presiden PT Chandra Asri, 1990-1999
- Presiden Komisaris PT Tripolyta Indonesia Tbk
- Presiden Komisaris PT Chandra Asri Petrochemical Center
- Wakil Presiden Komisaris PT Tanjungenim Lestari Pulp & Paper
- Presiden Komisaris PT Barito Pacific Timber, Tbk, sejak 1993
- Komisaris PT Astra International, 1993-1998
- Pendiri sebuah Hotel di Pulau Sentosa, Singapura, 1991
- Pendiri PT Musi Hutan Persada, 1991
- Pendiri PT Barito Pacific Lumber, 1977
- General Manager Pabrik Plywood Nusantara,Gresik, Jawa Timur, 1975
- Pegawai di PT Djajanti Group, 1969-1976