Kisruh Sponsor, Lin Dan Diboikot Liga Bulutangkis China
- REUTERS
VIVA – Meski berlabel sebagai salah satu kiblat bulutangkis dunia, namun China bukan tanpa masalah dalam pengelolaan liga tepok bulu angsa. Bahkan, hal tak sedap justru harus dialami legenda tunggal putra mereka, Lin Dan.
Dan gelaran Liga Super Bulutangkis China kembali menuai kisruh, terkait polemik sponsor turnamen dan sponsor pribadi pemain. Sejak pertama kali dihelat pada 2010 lalu, ajang tersebut memang dikenal memiliki reputasi kurang baik.
Pada tahun 2014 silam, bintang Malaysia Lee Chong Wei, ganda putra top Indonesia Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan serta ratu tunggal putri Thailand Ratchanok Intanon dilarang tampil pada gelaran tersebut karena sengketa sponsor.
Dan pada edisi 2016-2017 kali ini, giliran Lin Dan yang harus merasa dicampakkan di negerinya sendiri, seperti dilansir Badminton Planet.
Pemegang 2 medali emas Olimpiade itu dilarang memasuki arena laga pada hari Rabu 20 Desember 2017 lalu karena menyematkan logo merek apparel Yonex yang merupakan kompetitor dari sponsor utama turnamen, Li Ning.
Setelah beberapa negosiasi, Lin Dan diizinkan bermain, namun siaran langsung pertandingan dinonaktifkan.
Walau pun klub Lin Dan, Qingdao Renzhou mampu menang 4-1 dari Huang Yuxiang, namun Komite Disiplin Liga tersebut telah menampar Qingdao dengan denda 12.000 Yuan dan telah memberikan peringatan keras.
Meskipun menjadi pusat kekuatan dalam olahraga bulutangkis, Liga Super Bulutangkis China telah ternoda oleh masalah sponsor, skandal gaji yang terlambat dan tidak dibayar dalam beberapa tahun terakhir.