Kritik BWF, Ini Saran Saina Nehwal untuk Gelaran Superseries
- REUTERS/Darren Whiteside
VIVA – Sejumlah regulasi baru yang akan diterapkan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) pada agenda 2018 mulai menuai kritikan. Pendapat tersebut datang dari kalangan paling sentral dalam sebuah turnamen, yakni sang pemain.
Dan salah satu pebulutangkis yang melontarkan kritik soal regulasi anyar tersebut yaitu bintang tunggal putri India, Saina Nehwal. Menurut Saina, BWF seharusnya meniru tenis terkait agenda turnamen paling bergengsi sebagai daya tarik atmosfer sebuah cabang olahraga.
Dalam regulasi terbarunya, mulai tahun depan BWF mewajibkan para pemain top dunia ikut 12 turnamen Superseries selama satu musim.
Aturan tersebut berlaku bagi 15 pemain tunggal putra dan 10 pasangan ganda putra teratas dunia. Bila melanggar dan tak ikut serta di turnamen tersebut, maka akan ada sanksi dari BWF.
Pemain 27 tahun ini menyebut BWF seharusnya tahu betapa padatnya jadwal bertanding pemain dan menyarankan untuk mencontoh tenis yang hanya memiliki 4 turnamen paling bergengsi berlevel Grand Slam dalam satu tahun.
“Andai saya presiden BWF, saya akan mengikuti apa yang diterapkan tenis. Tenis memiliki empat atau lima event besar seperti Grand Slam yang menawarkan nominal hadiah besar,” ungkap Nehwal seperti dikutip dari The Hindu.
“Saya senang karena nilai uang hadiah telah membaik tetapi kalender kompetisinya sulit. Ini mempengaruhi kebugaran seluruh pemain. Saya butuh banyak waktu untuk kembali ke level permainan terbaik saya.”
Bagi Saina, jadwal yang sangat padat membuat seorang atlet tak memiliki waktu untuk pemulihan. Hal tersebut tentu saja akan merugikan bagi karier pemain ke depannya. (one)