Konsistensi Tunggal Putra RI Jadi Sorotan di Hong Kong Open

Tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie
Sumber :
  • Twitter/@INABadminton

VIVA – Skuat Merah Putih harus kehilangan dua pilar tunggal putra andalannya di ajang Hong Kong Open Super Series 2017. Hasil ini pun menjadi sorotan tersendiri bagi armada PBSI, di mana konsistensi jadi masalah utama dari sektor yang tengah mencoba bangkit tersebut.

Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie meski angkat koper lebih cepat dari arena Hong Kong Coliseum. Kedua finalis Korea Open Super Series 2017 harus tumbang di babak pertama Hong Kong Open, dan menambah catatan buruk keduanya.

Anthony kalah dari wakil tuan rumah, Wong Wing Ki Vincent, 21-18, 11-21 dan 16-21. Sedangkan Jonatan dihentikan Wang Tzu Wei, Taiwan, 17-21 dan 13-21.

Menanggapi kekalahan dua anak didiknya, Hendry Saputra selaku kepala pelatih tunggal putra pun memberikan evaluasinya.

“Kalau saya lihat dari permainannya memang saya lihat ada kecepatan yang agak berkurang. Kecepatan kakinya tak bisa mengimbangi rancangan main yang diharapkan. Anthony merupakan pemain yang mengandalkan speed power," ungkap Hendry yang dilansir situs resmi PBSI.

"Dengan satu keadaan antara menang atau kalah angin, saya rasa Anthony harus punya kematangan menyikapi hal tersebut. Sehingga bisa dapat hasil yang baik," tambahnya.

Khusus Jonatan, Hendry mengatakan akan meningkatkan variasi pukulan Jonatan untuk mematikan lawan. Hal tersebut disampaikan Hendry, menjadi salah satu kekurangan Jonatan.

"Jonatan juga ada sedikit kendala di sini. Stroke-nya kurang variasi. Dengan jangkauan dan tenaga yang cukup, tapi dia punya teknik masih kurang variasi, kurang bisa menekan lawan, beda dengan Anthony," ujar Hendry.

Dengan hasil ini, peluang Anthony dan Jonatan menuju Dubai World Super Series Finals 2017 akhirnya tertutup. Keduanya dipastikan tak bisa ambil bagian di turnamen tersebut.