PBSI Buka Suara soal Pemangkasan Kuota Atlet SEA Games 2017
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Mencuatnya polemik pemotongan kuota kontingen atlet SEA Games 2017 Kuala Lumpur terus menuai sorotan. Kondisi ini pun dinilai kerap mengganggu persiapan dari tiap cabang olahraga yang telah memasuki tahap akhir.
Akibatnya, silang pendapat antara Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan pengurus cabang olahraga terkait pemotongan kuota keberangkatan ofisial pun tak terelakkan. Namun, respons berbeda muncul dari cabang olahraga langganan kontingen Indonesia, bulutangkis.
(Baca juga: Polemik Kuota SEA Games 2017, Presiden Diminta Turun Tangan)
Deretan penggawa Pelatnas PBSI Cipayung punya pandangan sendiri soal kisruh tersebut. Sejumlah hal pun diungkap terkait dampak dari polemik itu kepada persiapan Greysia Polii cs.
"Sejauh ini kami belum ada pemangkasan jumlah atlet dan pelatih tim bulutangkis. Namun, ada peninjauan terkait tim pendukung seperti terapis dan masseur. Kemungkinan besar dua tim pendukung ini akan langsung difasilitasi oleh Satlak Prima," ujar Susy Susanti selaku manajer tim dan Kabid Binpres PP PBSI, Jumat 14 Juli 2017.
Hal senada juga terlontar dari pendapat Pelatih Kepala Ganda Campuran PBSI, Richard Mainaky. "Bulutangkis saat ini mengusung target yang sama dengan 2 tahun lalu, di mana kita bisa memenuhinya, yakni 3 medali emas. Jadi sepertinya kita tetap fight untuk jumlah kontingen dan bidikan target itu, meski didominasi para pemain muda," tutur pelatih duet Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir itu.
Wacana pemotongan kuota keberangkatan ofisial disebut-sebut mencuat karena minimnya dana. Permintaan anggaran sebesar Rp43 miliar kepada Kemenpora, hanya mampu direalisasikan Rp30,5 miliar. (art)