PBSI Pusing, Atlet Olimpiade 'Turun Kasta' Sampai ke PON
- VIVA.co.id/Januar Adi Sagita
VIVA.co.id – Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI), Rexy Mainaky, melemparkan kritik terhadap proses pembinaan atlet bulutangkis di daerah yang dinilai masih kurang optimal.
Itu terlihat saat digelarnya Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 lalu. Rexy mengatakan, setiap pagelaran PON, selalu ada atlet bulutangkis profesional yang memutuskan untuk bermain di ajang multievent yang bertujuan untuk pembinaan tersebut.
"Maksudnya, atlet yang sudah berlaga di Olimpiade, kenapa harus ikut tampil lagi di PON? Ini kan jelas turun kasta," kata Rexy kepada wartawan, usai memberikan coaching clinic di Sirkuit Nasional (Sirnas)-Milo Surabaya, Sabtu 22 Oktober 2016.
Rexy melihat hal itu menjadi bukti jika daerah mengalami kesulitan dalam melahirkan atlet-atlet bulutangkis yang berkualitas. Sehingga harus menggunakan jasa atlet-atlet yang sudah berlaga di Olimpiade.
"Jenjang kaderisasi itu seharusnya dari kabupaten/kota, lalu provinsi, setelah itu PON, lalu tingkat Asia Tenggara, Asia, baru dunia. Bukan sebaliknya, habis Olimpiade kembali ke PON," ujar Rexy.
Oleh karena itu, Rexy berharap ke depannya pengurus daerah bisa segera memperbaiki proses pembinaan atlet-atlet bulutangkis di daerahnya.
"Ayolah hilangkan gengsi daerah yang sesaat, karena kita sedang memikirkan kelangsungan prestasi bangsa kita," tegas Rexy. (one)