Gita Wirjawan Berambisi Jadi Ketum PBSI Lagi

Mantan Ketua Umum PP PBSI, Gita Wirjawan.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVA.co.id – Gita Wirjawan mengembalikan formulir pendaftaran bakal calon Ketua Umum PP PBSI periode 2016-2020 ke sekretariat tim penjaringan dan penyaringan bakal calon Ketua Umum PP PBSI di Pelatnas Cipayung, Jakarta Timur pada Senin 17 Oktober 2016. Sebelumnya, Gita telah resmi mengumumkan kesediaannya untuk kembali mencalonkan diri sebagai pemimpin induk olahraga tepok bulu tersebut dalam Musayawarah Nasional (Munas) pada 30 Oktober - 1 November 2016. 

Pengembalian formulir tersebut diwakili oleh Ketua Umum Pengprov PBSI Kalimantan Tengah, Barlen yang didampingi oleh juru bicara tim pendukung Gita Wirjawan, Sofyan Masykur. Selain bersama Sofyan yang juga Sekretaris Umum Pengprov PBSI Kalimantan Timur itu, turut hadir juga sejumlah perwakilan Pengprov pendukung Gita Wirjawan lainnya.

“Pak Gita sudah terbukti kinerjanya dengan pembinaan atlet yang baik serta prestasi yang mendunia. Di samping itu karena kemampuan manajerialnya yang bagus, maka Pak Gita mendapatkan dukungan dari Pengprov-Pengprov dan para pelaku olahraga bulutangkis, yaitu atlet, pelatih dan elemen bulutangkis lainnya,” papar Sofyan selaku Juru Bicara Tim Pendukung Gita Wirjawan kepada situs resmi PBSI

Gita didukung oleh 20 Pengprov, dan dukungan tersebut membuat Gita kembali mencalonkan dirinya menjadi ketua umum PBSI periode 2016-2020.

“Saya sangat berterima kasih dengan dukungan dari 20 pengprov tersebut. Jika dipercaya kembali menjadi ketua, saya ingin menjalankan program-program yang kemarin belum terlaksana seperti program desentralisasi yang efektif dan efisien dan juga peningkatan pengembangan para atlet di klub", papar Gita.

Dalam kepemimpinan Gita Wirjawan sebagai Ketum PBSI periode 2013-2016, sejumlah prestasi gemilang sudah ditorehkan, diantaranya 27 gelar superseries, 5 medali emas di Sea Games, 2 medali emas di Asian Games, 3 gelar juara dunia. Puncaknya adalah medali emas di sektor ganda campuran Olimpiade 2016, yang dipersembahkan oleh Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di Rio De Janeiro, Brazil.

(ren)