Kemenangan Tontowi/Liliyana Jadi Bukti RI Bangsa Pemenang
- REUTERS
VIVA.co.id – "Hiduplah Indonesia Raya!” Lagu Indonesia dikumandangkan di Riocentro, Pavillion 4 yang mengiringi penutupan perjalanan tim bulutangkis Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil. Medali emas yang disumbangkan oleh pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menjadi hadiah terbaik bagi perayaan kemerdekaan ke-71 kali ini lewat ajang olahraga terbesar di dunia.
Setelah mengalahkan pasangan ganda campuran nomor satu asal China di pertandingan semifinal, Tontowi dan Liliyana tetap fokus pada pertandingan puncak di final di mana seluruh bangsa Indonesia berharap tradisi emas kembali terjadi.
Konsistensi perjuangan Owi/Butet di final terbukti sejak awal. Usai memenangkan set pertama dengan 21-14, kedua pasangan ini terus kompak dan tak henti melancarkan serangan ke pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying. Kecermatan dan kesabaran Owi/Butet menjadi kunci dan membawa pasangan ini kembali menaklukan pasangan Malaysia di set kedua dengan 21-12 (2-0) dalam waktu 45 menit.
Jutaan pemirsa Indonesia turut menjadi saksi kemenangan ini dan akhirnya pasangan ganda campuran unggulan Indonesia dapat bernafas lega dan bersyukur atas tambahan medali yang disumbangkan bagi kontingen Indonesia. Ini merupakan medali emas pertama yang diraih Indonesia pada hari ke-13 pergelaran Olimpiade Rio.
Momen haru ketika pasangan ini naik ke atas panggung kehormatan dan menyaksikan Merah Putih dikibarkan. Seluruh tim ofisial bulutangkis Indonesia, jajaran KOI, Kemenpora, Satlak Prima, CdM serta seluruh supporter turut mengumandangkan lagu Indonesia Raya dan mengingatkan dengan bangga bahwa Indonesia adalah bangsa pemenang dan bangsa yang besar.
“Bangsa Indonesia bangga terhadap prestasi Tontowi dan Liliyana yang berhasil mengembalikan tradisi emas di cabang bulutangkis ini. Banyak sejarah terjadi di setiap perhelatan Olimpiade dan bukan hal yang tidak mungkin bagi Indonesia untuk menorehkan sejarah baru ke depannya. Kita harus terus menjadi bangsa yang optimistis”, ujar Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Erick Thohir dalam rilis yang diterima VIVA.co.id.