Penyebab Pebulutangkis Putri Terbaik Dunia Keok di Istora
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVA.co.id – Kejutan terus terjadi di BCA Indonesia Open 2016 Superseries. Sekarang giliran dari nomor tunggal putri, pebulutangkis nomor satu dunia, Carolina Marin, tersingkir dari wakil China, Wang Yihan, dengan skor 16-21, 21-11 dan 21-17.
Laga yang berlangsung hari Sabtu, 4 Juni 2016, ini berlangsung cukup menegangkan, terutama pada game terakhir. Kejar mengejar angka menjadi hiburan tersendiri dari game yang mereka mainkan.
Marin mengaku sangat kecewa dengan hasil ini. Dia pun mengakui bermain bukan pada kondisi terbaiknya. Sindrom grogi juga dirasakan atlet berusia 22 tahun ini.
"Saya kecewa dengan hasil ini, saya kecewa karena saya memulai game pertama dengan baik. Namun di game kedua, saya grogi sehingga tak bisa memberikan aksi terbaik saya. Saya berusaha mengendalikan permainan, tapi tidak mudah," kata Marin usai laga.
"Wang bermain lebih baik dari saya, saya membuat beberapa kesalahan juga, sehingga kehilangan gairah. Sampai akhirnya dia menang," ucapnya.
Atlet yang akrab disapa Caro ini terlihat sering meminta saran dari sang pelatih terutama di game ketiga. Menurutnya, hal itu dilakukan untuk menghilangkan rasa gugupnya tampil di depan puluhan ribu pasang mata di Istora Senayan, Jakarta.
"Ketika pemain merasa gugup, tentu pelatih adalah tempat di mana pemain bisa menerima 'pertolongan' secara mental. Setiap saya melihat ke arah pelatih, saya perlu tahu juga apakah dia mau mengucapkan sesuatu atau tidak," jelas Marin.
Reporter: Anang Fajar Irawan