Kalah, Jonatan: Jorgensen Pandai Memainkan Emosi Saya
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id – Satu per satu wakil Indonesia di BCA Indonesia Open Superseries 2016 gugur. Jonatan Christie, yang memikul harapan besar Indonesia di tunggal putra, gagal melaju ke semifinal dari wakil Denmark, Jan O Jorgensen.
Jonatan kalah melalui tiga game dengan skor 21-14, 19-21, dan 14-21. Sebenarnya di game kedua, pria yang akrab disapa Jojo ini sempat unggul dengan skor 17-13.
"Salah satu yang membuat kalah adalah psywar. Dia tidak takut bahwa ini merupakan kandang saya. Jorgensen pandai memprovokasi suporter, tapi untuk tujuan positif, dan saya terbawa. Dia pintar jual beli serangan," kata Jonatan laga.
"Dia merupakan pemain yang pandai. Fisik saya terkuras di pertandingan ini. Terasa sekali di awal game ketiga. Masih banyak hal yang harus ditambah saat latihan. Latihan fisik," ucapnya.
Game ketiga dirasakan Jojo sebagai momentum di mana Jorgensen bisa mengambil alih permainan. Di saat Jorgensen menemukan ritme yang pas, Jojo justru semakin bermasalah dengan fisiknya.
"Game ketiga, Jorgensen lebih berani, karena dia sudah keluar dari tekanan. Dia makin percaya diri, serangannya terarah, dan defend-nya juga bagus. Fisik saya malah drop. Intinya saya puas dengan hasil ini," ujar Jojo.
Dari semua wakil Indonesia, terutama mereka yang tersingkir, mengeluhkan hal yang sama, yakni tidak yakin dengan apa yang harus dilakukan di lapangan. Kapan harus bertahan dan menyerang, belum bisa mereka tempatkan di timing yang pas. Ujungnya, mereka ragu-ragu.
Hal itu juga yang dirasakan Jojo. "Saya sempat bingung, malah saya yang jadi terbawa pola permainannya Jorgensen. Awalnya dia yang mengikuti pola permainan saya, tapi akhirnya saya yang terbawa permainannya," ujar Jojo. (ase)
Laporan: Anang Fajar Irawan