Siapa Pelapis Ideal Ahsan/Hendra di Olimpiade Rio?
- Badmintonindonesia.org
VIVA.co.id - Geliat menawan performa para pasangan ganda putra Merah Putih tentunya tetap menjadi hal yang paling dinantikan publik bulutangkis Tanah Air di Olimpiade Rio pada Agustus mendatang. Bukan tanpa alasan harapan besar itu dibebankan ke sektor tersebut, mengingat deretan histori mengesankan kerap muncul dari duet Arjuna Cipayung.
Pada ajang Olimpiade, praktis Indonesia memiliki 3 torehan terbaik hasil karya ganda putra. Ricky Soebagja/Rexy Mainaky pada Atlanta 1996, Tony Gunawan/Candra Wijaya edisi Sydney tahun 2000 dan terakhir capaian Markis Kido/Hendra Setiawan di pentas Beijing 2008 adalah bukti cukup perkasanya nomor andalan tersebut.
Kini, menatap perjuangan di Rio de Janeiro kelak, PBSI akan dihadapkan dengan siapa pendamping Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan untuk mengisi kuota maksimal 2 pasang tiap negara. Ahsan/Hendra bisa dipastikan sudah merebut tiket jika melihat posisinya di daftar peringkat pemain BWF yang berada dalam jajaran ranking 16 besar.
Lalu siapa duet ideal pendamping Ahsan/Hendra? nama 2 pasangan pun mencuat sebagai kandidat kuat. Mereka adalah Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Gideon Fernaldi.
Keduanya memang kerap menjadi 'aktor pelapis' Hendra/Ahsan dalam berbagai kejuaraan, termasuk dalam skuad Piala Thomas tahun ini pada Mei mendatang dimana Angga/Ricky menjadi ganda kedua dan Kevin/Marcus sebagai ganda ketiga.
Secara peringkat saat ini, Angga/Ricky lebih unggul. Namun dari torehan prestasi, kiprah Kevin/Marcus cukup meyakinkan dalam awal tahun ini. Kevin/Marcus baru sukses menjadi juara di India Open Superseries pekan lalu dan berjaya di Malaysia Masters Grand Prix Gold pada bulan Januari lalu.
Angga/Ricky berada pada urutan 10 peringkat BWF, sedangkan Kevin/Marcus bertengger di posisi 16 dengan berselisih sekitar 8000 poin. Dengan fakta ini, sebenarnya Kevin/Marcus masih terbuka peluangnya untuk menyalip Angga/Ricky meskipun syaratnya cukup berat.
Kevin/Marcus harus mampu mencatatkan torehan optimal di tiga turnamen tersisa sebelum batas akhir waktu akumulasi poin Olimpiade berakhir pada 1 Mei 2016. Adapun 3 turnamen yang tersisa tersebut adalah Malaysia Open Superseries Premier pekan ini, Singapore Open Superseries pekan depan dan China Masters Grand Prix Gold pada 19 - 24 April mendatang .
Namun misi itu pun dipercaya tak akan mudah dilakoni Kevin/Marcus, mengingat para kontestan dari negara lain pun tentunya akan habis-habisan membidik torehan poinnya di ajang tersebut. Dengan jumlah 9200 poin maksimal yang tersedia untuk sang juara level Superseries dan 7000 poin untuk jawara grade Grand Prix Gold, sudah pasti pertarungan di tiga event tersebut akan menjadi sangat sengit.
Belum lagi, tekad besar Angga/Ricky yang juga tak mau begitu saja peluangnya tampil di pesta olahraga sejagad itu sirna dan merelakan rekannya di pelatnas Cipayung itu melenggang ke pentas Olimpiade. Jadi, bagaimana persaingan keduanya patut untuk kita nantikan bersama.