On This Day: Praveen Jordan Sabet Gelar All England Pertama

Praveen Jordan/Debby Susanto juara All England 2016
Sumber :
  • AP Photo/Rui Vieira

VIVA – Praveen Jordan sudah merebut dua gelar All England sepanjang kariernya bersama pasangan yang berbeda. Pada 2016, Praveen juara bersama Debby Susanto. Lalu, dia kembali juara pada 2020 bersama Melati Daeva Oktavianti.

Di final All England 2016, Praveen/Debby bersua pasangan Denmark Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen. Mereka menang dua game langsung 21-12 dan 21-18 di Barclaycard Arena, 13 Maret 2016.

Unggulan kedelapan itu langsung melesat sejak awal dan sempat mencetak enam poin beruntun, sehingga unggul 13-6. Praveen/Debby akhirnya mampu mengunci game pertama dengan skor 21-12.

Pada game kedua, lagi-lagi Praveen/Debby mampu tampil bagus sampai merebut interval dengan keunggulan 11-7. Namun, setelah itu lawan mulai mampu mengimbangi tempo untuk mengejar ketinggalan.

Bahkan, pasangan Denmark tersebut mampu menyamakan kedudukan 14-14 lalu sempat balik unggul 16-14. Tapi Praveen/Debby tidak tertekan dan malah terus mendulang poin setelah menyamakan kedudukan di angka 16.

Empat poin beruntun membuat pasangan Indonesia itu berada dalam posisi Championship Point, sebelum Praveen/Debby memastikan gelar juara 21-18 dalam pertandingan yang berjalan 42 menit lamanya.

Lewati Pasangan Top Dunia

Gelar juara Praveen dan Debby memang di luar prediksi. Hanya menjadi unggulan 8, pasangan Indonesia itu mampu melewati hadangan pasangan-pasangan top dunia.
 
Unggulan 3 asal China, Liu Cheng/Bao Yixin, dikalahkan pada babak perempat final. Lalu, unggulan 1 asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, berhasil mereka kalahkan di babak semifinal.

Ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto.

Photo :
  • BWF

 
Terakhir, mereka sukses menundukkan jagoan Denmark yang merupakan unggulan 5, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen, 2 game langsung 21-12 dan 21-17 di final yang digelar di Barclaycard Arena, Minggu, 13 Maret 2016.
 
Hasil ini membuat Praveen dan Debby menjadi ganda campuran ketiga Indonesia yang berhasil menjadi juara All England, setelah Christian Hadinata/Imelda Wiguna dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

"Kita harapkan Praveen dan Debby bisa tampil konsisten. Kita harap mereka bisa mempertahankan posisi di puncak dan berlatih lebih keras lagi terutama menghadapi Olimpiade 2016 dan Asian Games 2018," kata Menteri Pemuda dan Olahraga kala itu, Imam Nahrawi.
 
"Pencapaian Praveen/Debby ini kita harapkan juga mendorong para pebulutangkis pelapis lain untuk gigih berlatih agar bisa segera menembus jajaran elite dunia,” tambah Imam.