Pengakuan Mengejutkan Viktor Axelsen Usai Hancur di Kejuaraan Dunia

VIVA – Tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen bernasib tragis di BWF World Championships 2021 atau Kejuaraan Dunia BWF. Pebulutangkis nomor satu  dunia hancur lebur di babak pertama.

Axelsen harus angkat koper setelah dipecundangi pebulutangkis muda asal Singapura Loh Kean Yew. Tampil di Palacio de los Deportes Carolina Marin, Huelva, Spanyol, Senin 13 Desember 2021, Axelsen kalah dalam pertarungan 54 menit.

Axelsen sebenarnya mengawali pertandingan dengan gemilang. Peraih medali emas Olimpiade itu berhasil menutup gim pertama dengan poin 21-14.

Namun, gim kedua dan ketiga menjadi milik Loh. Axelsen sebaliknya terlihat tidak tenang dan terlalu banyak membuat kesalahan.

Sementara Loh tajam dan terus menekan dan menutup gim kedua dengan jarak yang jauh  21-9. Gim ketiga, Loh mampu mempertahankan performa terbaiknya. 

Sedangkan Axelsen seperti kehilangan tujuannya. Dia kehilangan delapan poin beruntun dan membuat Loh menghancurkannya di babak 64 besar dengan skor 6-21.

Usai pertandingan, Axelsen memberikan pujian kepada lawannya, sambil mengakui bahwa dia tidak tampil baik. 

“Saya pikir dia bermain sebagai pemenang hari ini, dia pasti pantas menang, jadi saya berharap yang terbaik untuknya di sisa turnamen ini,. Bagi saya pribadi, gim pertama baik-baik saja, tetapi kemudian itu adalah sesuatu yang saya lebih suka lupakan, jujur, kata Axelsen, dilansif BWF.

“Saya akan istirahat beberapa hari dan kemudian menontonnya lagi untuk melihat apakah saya dapat mempelajari sesuatu. Saya merasa sedikit terbakar sekarang. Hampir semuanya berantakan di set kedua dan ketiga. Loh naik dan saya turun,” sambungnya.

Sementara Loh tak mau jemawa dengan kemenangan ini. Jalan masih panjang untuknya mencapai hasil yang maksimal.

Dia juga menilai, Axelsen saat ini kehilangan kepercayaan dirinya. Jika Axelsen kembali tampil seperti biasa, ia juga tak tahu apa yang akan terjadi pada laga tersebut.

“Saya sangat senang dengan kemenangan saya. Setelah saya kalah di game pertama, saya harus cepat di game kedua dan ketiga. Saya harus tetap fokus. Saya tidak tahu kapan dia akan kembali, dan jika dia mendapatkan kembali kepercayaannya, saya akan mati!

“Saya merasa dia berada di bawah banyak tekanan dan dia sangat menginginkan ini. Saya yakin dia akan kembali lebih kuat. Perjalanan saya masih panjang, saya harus fokus untuk pertandingan berikutnya.” ucap Loh.