Curhat Eng Hian Hampir Gagal Dampingi Greysia/Apriyani di Olimpiade
- NOC Indonesia
VIVA – Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, membeberkan keluh kesah yang sempat dirasakannya jelang Olimpiade Tokyo 2020. Ternyata, dia nyaris tak diberangkatkan menemani Greysia Polii/Apriyani Rahayu karena namanya tak dimasukkan ke daftar kontingen Indonesia di Tokyo.
Seperti diketahui, Eng Hian berhasil membawa pasangan Greysia/Apriyani merebut medali emas di Olimpiade Tokyo dan menyelamatkan muka Indonesia. Namun, momen itu hampir saja terlewatkan oleh Eng Hian.
Pasalnya, dia sempat tak masuk daftar kontingen yang berangkat ke Jepang. Salah satu faktornya karena ganda putri sedari awal tak diperhitungkan untuk menyumbang medali.
Eng Hian mengungkapkan keputusan itu diambil setelah melewati banyak pertimbangan. Bahkan, hingga memunculkan polemik awalnya termasuk cekcok dengan pasangan Greysia/Apriyani.
Beruntung, namanya muncul empat hari jelang keberangkatan. Jadilah dia bisa memimpin ganda putri terbaik Tanah Air merebut medali emas pertama bagi Indonesia di sektor ganda putri.
"Memang betul. Jadi, last minutes itu nama saya baru ada. Kami berangkat ke Kumamoto tanggal 8 Juli, saya baru diinformasikan berangkat pada 4 Juli. Situasi itu sempat memunculkan pergumulan sedikit, ada ketegangan juga," kata Eng Hian dalam jumpa pers virtual, Kamis 19 Agustus 2021.
Lebih lanjut, Eng Hian juga menyampaikan jika situasi tersebut sempat membuat Greysia/Apriyani kecewa. Namun, perlahan dia coba meyakinkan anak-anak asuhnya untuk menjadikan keputusan itu sebagai motivasi untuk berprestasi dan membuat ganda putri jadi diperhitungkan.
Dan ternyata, meski tetap diberangkatkan, semangat Greysia/Apriyani sudah terlecut untuk menunjukkan bahwa sektor ganda putri tak bisa dianggap sebelah mata. Datang sebagai pasangan non-unggulan, Greysia/Apriyani justru tampil tanpa beban dan berhasil mewujudkan impian meraih medali emas Olimpiade Tokyo.
"Yang pasti saya senang dan lega karena Greysia dan Apriyani bisa didampingi pelatihnya sendiri. Mudah-mudahan setelah ini sektor ganda putri jadi lebih diperhitungkan oleh PBSI, Kemenpora, maupun NOC Indonesia," tutur Eng Hian.