Parah, BWF Masih Belum Mengaku Salah

VIVA Bulutangkis: Presiden BWF, Poul Erik Hoyer Larsen.
Sumber :
  • bt.dk

VIVA – Polemik All England 2021 belum selesai meski Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sudah meminta maaf. Ketua NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari mengatakan, BWF masih belum mengaku salah.

Okto menyatakan, rencana membawa kasus ini ke Court of Arbitration for Sport (CAS) bertujuan sebagai bentuk tekanan pada BWF.

Menurut Okto, BWF memang sudah meminta maaf atas batalnya tim bulutangkis Indonesia tampil di All England. Namun, perlakuan BWF yang diskriminatif kepada atlet-atlet Indonesia harus dimintai tanggung jawab.

"BWF masih belum ngaku kalau mereka salah. BWF kan sudah minta maaf? Kalau maaf-maafan nanti setelah lebaran kita bisa maaf-maafan," kata Okto dalam sebuah program televisi swasta, Rabu malam 24 Maret 2021.

"Tapi, kerugian kepada atlet kita itu harus ada yang tanggung jawab. BWF tidak bisa berlindung pada pemerintah Inggris. BWF harus kasih tahu apa salahnya," sambungnya.

Sementaara itu, Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna menegaskan, pihaknya mengapresiasi permintaan maaf dari BWF, namun persoalan substansinya harus diungkap.

"Harus ada kejelasan. Permintaan maaf itu kami apresiasi, langkah BWF untuk mereka meminta maaf Itu secara formal," ujar Agung.

Agung pun menjelaskan hal substansi yang perlu dijawab BWF, terutama soal proses tujuh orang wakil Denmark, Thailand dan India yang positif COVID-19, tiba-tiba negatif dalam 24 jam.

"Ada ada masalah substansinya itu harus dijelaskan. Tetap dibutuhkan kejelasan, secara umum di surat itu ada kesalahan dalam penyelenggaraan ini, apa? Agar tak terjadi ke depan," ucap Agung.

Begitu juga soal perlakuan terhadap atlet Indonesia yang diusir, jalan kaki dan tidak disediakan bus. 

"Kami tidak menyangka diperlakukan seperti ini, yang kami sayangkan perlakuan BWF ke Indonesia. Ada 7 positif bisa main, sementara atlet disuruh jalan kaki, dan diisolasi," tegasnya.