Tabah, Tim Indonesia Masih Ucap Syukur Usai Didepak dari All England
- Instagram: badminton.ina
VIVA – Tim Indonesia harus menerima kenyataan pahit di ajang BWF World Tour Super 1000 All England Open 2021. Pasukan merah-putih gagal melanjutkan kiprah karena dipaksa mundur dari ajang bergengsi itu.
Penyebabnya, tim Indonesia sempat berada satu pesawat dengan penumpang yang belakangan diketahui positif COVID-19 dalam perjalanan dari Istanbul menuju Birmingham. Sesuai regulasi dari pemerintah Inggris, NHS (National Health Service) mengharuskan karantina selama 10 hari.
Alhasil tim Indonesia dipaksa mundur. Kekecewaan tentu dirasakan. Bahkan banyak yang berpendapat kalau ini merupakan perlakukan tidak adil.
Bagaimana pun keputusan sudah tidak bisa diganggu gugat. Tim Indonesia harus terdepak sedangkan turnamen tetap berjalan.
Meski mendapat nasib buruk, tim Indonesia kini tetap mengucap syukur. Sebab, atas usaha diplomasi dari kedutaan besar Indonesia, mereka bisa segera kembali ke tanah air dan tidak perlu menyelesaikan masa karantina 10 hari.
“Iya Puji Tuhan banget kita bisa pulang sebelum waktu yang ditentukan, saya juga mau berterima kasih untuk pihak KBRI di Inggris, Kemenpora, bahkan Bapak Presiden juga yang sudah memperhatikan dan meminta kasus ini untuk ditangani secepat mungkin, termasuk kepada PBSI juga yang menanggapi dengan sangat cepat,” ungkap Jonatan Christie dikutip situs PBSI.
“Ya walaupun kita tidak dapat lanjut bertanding, tetapi kita ambil hikmahnya. Pastinya kita akan lakukan yang terbaik untuk pertandingan berikutnya,” lanjut pria yang biasa disapa Jojo tersebut.
Hal senada juga disampaikan oleh Melati Daeva Oktavianti. “Wah, yang pasti bersyukur banget ya kita tidak harus isolasi sampai tanggal 23 Maret, dan akhirnya bisa kembali ke Indonesia tanggal 21 Maret nanti. Sangat berterima kasih untuk KBRI dan semuanya yang sudah memperjuangkan kami semua di sini untuk pulang lebih cepat,” ucap Melati.
Tim Indonesia dijadwalkan pulang besok sore Minggu 21 Maret 2021, waktu London. Mereka akan tiba pada Senin sore waktu dan langsung menjalani karantina selama 5 hari, sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku di Indonesia.