Salahkan BWF, Antonsen: Apakah Kami Duduk Saja Menunggu Vaksin Datang?

VIVA Bulutangkis: Tunggal putra Denmark, Anders Antonsen.
Sumber :
  • Instagram: Anders Antonsen

VIVA – Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) resmi menunda Piala Thomas dan Uber 2020. Sedianya ajang tersebut berlangsung di Aarhus, Denmark pada 3 hingga 11 Oktober 2020 mendatang.

Keputusan ini diambil setelah BWF berkomunikasi dengan tuan rumah. Mereka melakukan itu karena beberapa negara, termasuk Indonesia sudah menyatakan mundur.

Baca juga: BWF: Piala Thomas dan Uber 2020 Resmi Ditunda

Pandemi COVID-19 yang masih melanda dunia menjadi sebab negara-negara mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020. Itu tentunya akan mengurangi atmosfer turnamen bergengsi tersebut.

"Keputusan diambil setelah mundurnya sejumlah tim yang berpartisipasi di Piala Thomas dan Uber," demikian pernyataan BWF, dikutip dari laman resminya.

"BWF bekerja sama dengan Badminton Denmark, dan telah mempersiapkan diri untuk menggelar kembali bulutangkis internasional. Namun, mengingat perkembangan COVID-19 baru-baru ini di seluruh dunia, sejumlah tim dan pemain memilih untuk tidak pergi ke Denmark."

BWF menyadari ini adalah keadaan luar biasa. Mereka tidak bisa memaksakan diri untuk tetap menggelar Piala Thomas dan Uber. Karena keselamatan pemain menjadi yang utama.

Keputusan ini tampaknya membuat pebulutangkis Denmark, Anders Antonsen tak terima. Ia mengkritik keras BWF yang tak bisa mencarikan solusi lain. 

Antonsen mempertanyakan, kenapa US Open 2020 bisa digelar di tengah Pandemi COVID-19. Ia berpandangan, jika tidak dilangsungkan turnamen, maka olahraga akan redup.

"Jadi Piala Thomas / Uber sekali lagi ditunda dan Denmark Open dibatalkan ... Jadi apa rencananya di sini? Apakah kami duduk-duduk saja menunggu vaksin datang sebelum bulutangkis dapat dimulai lagi? Saya melihat Tenis dimainkan di New York akhir-akhir ini. @ bwf.official sekarang waktunya untuk melangkah! Buat pengaturan terbaik dan teraman yang Anda bisa dan jalankan turnamen. Siapapun yang hadir, hadir. Jika tidak, olahraga akan layu dan mati," tulis Antonsen di akun Instagramnya dikutip VIVA Bulutangkis, Rabu 16 September 2020.