3 Alasan Krusial Indonesia Harus Mundur di Piala Thomas dan Uber 2020

Sekretaris PB PBSI, Achmad Budiharto.
Sumber :
  • VIVAnews/ Robbi Yanto

VIVA – Mengganasnya Virus Corona atau COVID-19 membuat Tim Nasional Bulutangkis Indonesia mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020. Keputusan itu disampaikan Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI).

Ada tiga alasan utama yang mendasari PBSI mengambil keputusan menarik diri dari Piala Thomas & Uber 2020. Pertama, diawali dari adanya rasa khawatir dari para atlet terhadap kemungkinan mereka akan terpapar COVID-19, baik dalam perjalanan, di tempat transit atau di tempat pertandingan.

Baca juga: Tambah Korsel, Sudah 5 Negara Mundur dari Piala Thomas dan Uber

Kedua, para atlet dan ofisial menyuarakan keraguan mereka untuk ambil bagian di turnamen bergengsi ini karena tidak ada jaminan dari BWF (Badminton World Federation), seandainya ada anggota tim yang terpapar COVID-19, terkait siapa yang akan bertanggungjawab menangani dan bagaimana penanganan selanjutnya. 

Ketiga, mengacu pada dua alasan di atas, jajaran pimpinan PBSI yaitu Ketua Umum PP PBSI Wiranto, Wakil Ketua Umum I dan Ketua Harian PP PBSI Alex Tirta, Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto, serta Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti memutuskan tim bulutangkis Indonesia mundur dari Piala Thomas & Uber 2020.

"Tim Indonesia dipastikan mundur dari Piala Thomas & Uber 2020, kami sudah mengirim surat ke Menpora dan akan segera mengirim pernyataan tertulis ke BWF mengenai hal ini. Keputusan ini diambil setelah kami berdiskusi dengan para atlet dan tim ofisial,” kata Budiharto dilansir dari badmintonindonesia.org, Sabtu 12 September 2020.

Baca juga: Pandemi COVID-19 Momentum Evaluasi Total Atlet Bulutangkis Indonesia