PBSI Era Wiranto Akan Berakhir, Legenda Bulutangkis RI Pinang Moeldoko

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko bertemu legenda bulutangkis Indonesia.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Kepengurusan Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) periode 2016-2020 berada di bawah kepemimpinan Wiranto akan berakhir pada Oktober ini. Untuk itu, belasan legenda bulutangkis Indonesia melakukan pertemuan dengan Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko, hari ini, Kamis 10 September 2020.

Para legenda bulutangkis itu ingin meminang Moeldoko untuk menjadi Ketua Umum PP PBSI periode mendatang. Salah satu legenda yang turut dalam pertemuan Rudi Hartono membenarkan soal tujuan pertemuan tersebut.

Baca juga: Greysia/Ani Hingga Fitriani Keok, China Permalukan Indonesia

"Kami ingin bukutangkis Indonesia kembali berjaya dan berprestasi di dunia. Oleh karena itu, para mantan pemain yang berkumpul saat ini bersepakat meminta Pak Moeldoko maju Ketua PP PBSI di periode yang akan datang," ujar Rudi.

Menurut Rudi, PBSI membutuhkan pemimpin yang memiliki visi kuat dan hal tersebut ada pada sosok Moeldoko. "Ke depan bulutangkis akan menghadapi banyak tantangan, saya melihat Pak Moeldoko mampu membawa kembali kejayaan bulutangkis Indonesia," ungkapnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Hariyanto Arbi. Ia menuturkan tidak ada penolakan dari Moeldoko atas pinangan tersebut. Walaupun  juga belum ada pernyataan resmi Moeldoko menerima pinangan tersebut.

"Pak Moeldoko mungkin masih pikir-pikir ya tetapi sebagai seorang prajurit tentu selalu siap untuk Indonesia," ucap Hariyanto.

Keinginan para legenda bulutangkis agar PBSI dipimpin oleh Moeldoko bukan tanpa alasan. Kecintaan Moeldoko terhadap olahraga menjadi salah satu alasan para legenda ingin PP PBSI dipimpin Moeldoko.

Sedikitnya ada 18 nama masuk dalam daftar legenda bulutangkis yang turut melakukan pertemuan dengan Moeldoko.  Namun menurut Hariyanto Arbi jumlah yang menginginkan Moeldoko menjadi ketua umum lebih dari 18 orang.

Dalam pertemuan hadir pula para legenda lain seperti Liem Swie King dan Eddy Hartono. Karena mantan atlet tidak memiliki hak suara, Hariyanto menuturkan ikut pula perwakilan dua klub yakni PB Djarum dan PB Jaya Raya yang memiliki harapan yang sama.

PB Djarum diwakili oleh Lius Pongoh, Ivanna Lie, Tontowi Ahmad, Liliana Natsir, Christian Hadinata, serta Yuni Kartika. Sedangkan Jaya Raya mengirimkan Imelda Wiguna, Rudy Hartono, dan Markis Kido.

Berikut nama-nama legenda bulutangkis Indonesia yang ikut pertemuan:

1.Hariyanto Arbi
2.Tontowi Ahmad
3.Liliana Natsir
4.Rudy Hartono
5.Christian Hadinata
6.Imelda Wiguna
7.Ivanna lie
8.Eddy Hartono
9.Rudy Heryanto
10.Markis Kido
11.Hermawan Susanto
12.Sarwendah
13.Trikus Harjanto
14.Rosiana Tendean 
15.Luluk Hadiyanto
16.Lius Pongoh 
17.Liem Swe King
18.Denny Kantono

Baca juga: Kento Momota Cs Ngamuk, Pebulutangkis Taiwan Terkapar di Piala Thomas