Final Dahsyat, Musuh Bebuyutan Jonatan Christie Juarai Indonesia Open
VIVA – Chou Tien Chen mencetak sejarah baru dalam perhelatan turnamen BWF Super 1000, Indonesia Open. Dia menjadi tunggal putra Taiwan pertama yang bisa merebut gelar juara di turnamen termahal di dunia ini.
Chou menjuarai tunggal putra Indonesia Open 2019 setelah berhasil mengalahkan raja bulutangkis Eropa, Anders Antonsen dalam duel yang bener-benar menegangkan dan melelahkan.
Sejak gim pertama dimulai, pemegang ranking 3 dunia itu langsung menekan Anders. Smes-smes kerasnya beberapa mematikan langkah Anders.
Pemain Denmark itu dibuat benar-benar kewalahan dengan variasi serangan smes keras dan bola-bola pendek di net yang diperagakan musuh bebuyutan Jonatan Christie itu. Terbukti saat jeda dia sudah unggul dengan angka sangat jauh, 11-3.
Usai jeda juara Indonesia Masters 2019 berusaha lepas dari tekanan Chou. Sayangnya Anders terlalu sering membuang-buang kesempatan hingga Chou berhasil melambungkan angka 15-6.
Mendekati akhir gim, Anders masih kesulitan menembus pertahanan Chou, meski begitu beberapa poin diraihnya untuk memperkecil angka, sayangnya di menit 24, Chou menghentikan perlawanan Anders dengan angka 21-18.
Di gim kedua, Chou tak memberikan kesempatan bagi Anders untuk mengembangkan permainan, dengan mudahnya juara Singapore Open dan Korea Open 2018 itu unggul cepat dengan angka 5-1.
Jelang jeda, Anders Antonsen baru menemukan strategi untuk meredam Chou. Setelah tertingal 8-6, Anders berbalik unggul 8-11. Selepas jeda, permainan semakin memanas.
Chou tampak tak percaya dengan apa yang terjadi, dia berusaha bangkit. Tekanan pun diberikan pada Anders, di saat bersamaan ranking 11 dunia mulai kehilangan fokus.
Imbasnya cukup fatal, Anders jadi sering berbuat kesalahan yang tak perlu, akhirnya Chou berhasil menyamakan angka 13-13. Tak sampai di situ, Chou malah berbalik unggul, di menit 44 Chou memimpin dengan angka 15-13.
Setelah unggul, Chou semakin percaya diri. Tapi kepercayaan diri itu harus dibayar mahal, karena Chou malah sering membuat kesalahan dan Anders beberapa berhasil menyamakan angka 15-15, 16-16 dan 17-17.
Memasuki waktu krusial kedua pemain sudah terlihat lelah, meski begitu tensi pertandingan masih tinggi apalagi suporter tuan rumah tak henti-henti menyemangati kedua pemain.
Kedua pemain berusaha untuk merebut kemenangan tapi apa yang terjadi, kemenangan sangat sulit didapat, terjadi 5 deuce dalam kedudukan 20-20, 21-21, 22-22, 23-23 dan 24-24
Dan akhirnya akibat dua kesalahan pengamatan dari Chou, Anders merebut 2 angka untuk merebut kemenangan dengan angka dramatis 24-26. Dengan kemenangan Anders ini, duel dituntaskan melalui gim tambahan.
Kemenangan dramatis di gim kedua cukup membakar semangat Anders untuk bisa mengalahkan Chou. Anders berhasil mencuri 1 angka pembuka gim. Namun, Chou berhasil membalasnya dengan 3 angka beruntun.
Anders akhirnya berhasil menyamakan angka 7-7 di menit 75. Sayangnya, Chou kembali berhasil melejitkan angka dan menutup jeda pindah lapangan dengan skor 11-9.
Usai pergantian lapangan, terlihat kedua pemain sudah sangat lelah, dengan sisa stamina yang ada mereka masih saling melepaskan smes-smes keras. Tapi akhirnya, setelah berhasil melejitkan angka jauh, Chou menutup duel itu dengan poin akhir 21-15 di menit 90.
Dengan kemenangan ini, maka Chou resmi merebut tahta juara tunggal putra Indonesia Open yang sebelumnya dikuasai ranking 1 dunia, Kento Momota. Pemain Jepang ini gagal mempertahankan gelar juara setelah dikalahkan pemain China, Huang Yu Xiang di babak 16.
Tak cuma itu, tahta juara ini merupakan gelar juara pertama yang diraih Chou Tien Chen, sejauh ini dia sudah turun tanding di 7 turnamen bulutangkis dunia.
Baca: Juara Dunia Ganas di Senayan Rebut Tahta Juara Indonesia Open 2019