Saat Arena Indonesia Open Serasa Keraton Yogyakarta
- Jurnal Bulutangkis/Rizky Bagus
VIVA – Perhelatan semifinal ajang Blibli Indonesia Open 2019 yang didukung oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation berlangsung meriah pada Sabtu 20 Juli 2019 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta. Sejumlah laga sengit pun tersaji memperebutkan tiket partai puncak.
Namun, ada yang cukup menarik perhatian dari penampilan para wasit yang bertugas memimpin jalannya laga. Seperti pada dua gelaran sebelumnya, saat memasuki fase semifinal dan final maka ada tampilan berbeda dari para umpire dan line judges.
Tahun ini, para line judges mengenakan pakaian adat khas Yogyakarta yakni Surjan, bermotif Lurik (garis-garis) lengkap dengan blangkon di kepala.
Mereka terlihat begitu kental dan identik dengan penampilan budaya Indonesia. Sementara itu, para umpire bergaya rapi dengan balutan busana batik.
"Pakai baju adat Jawa ini jadi bikin adem ke badan, soalnya di dalam lapangan itu dingin. Ada rasa bangga juga sebagai orang Indonesia bisa ikut memperkenalkan budaya khas ke dunia internasional," ungkap Dadang Nursusanto, line judges Indonesia Open asal Cilegon, Banten.
"Ke depannya semoga akan lebih beragam lagi baju-baju adat yang bisa dikenakan para wasit di Indonesia Open, biar dunia makin kenal budaya kita juga," jelasnya.
Tahun lalu baju adat khas Bali, Udeng, jadi pakaian wajib para line judges Indonesia Open. Sedangkan para Umpire telah mulai mengenakan Batik sejak Indonesia Open 2017 silam. (one)