Fakta Angkernya Badminton Asia Championship Buat Indonesia
- PBSI
VIVA – Skuat bulutangkis Indonesia sudah berada di Kota Wuhan, China untuk bertempur melawan wakil-wakil negara se-Asia untuk merebut medali emas di ajang Badminton Asia Championships 2019.
Kejuaraan ini dijadwalkan akan digelar mulai besok, Selasa 23 sampai 28 April 2019 di Wuhan Sports Center Gymnasium.
Namun, perlu diingat di kejuaraan bergengsi Asia ini, sangat angker bagi Indonesia. Bagaimana tidak, sudah cukup lama tak bisa menyandang gelar juara.
.Terakhir kali Indonesia bisa membawa pulang medali emas pada 2015, itupun melalui tangan legenda ganda campuran dunia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Yang tragis dialami skuat tunggal putri, tercatat sudah lebih dari 25 tahun tak ada seorang pun gadis RI yang bisa membawa pulang medali emas. Terakhir kali medali didapatkan Yuliani Sentosa pada tahun 1991.
Serupa dengan tunggal, ganda putri pun juga sudah lama tak bisa berjaya di ajang ini, terakhir kali medali emas sektor ini bisa dibawa pulang ke tanah air pada 1996 melalui tangan duo Eliza Nathanael/Finarsih.
Sementara itu, di sektor tunggal putra, sepanjang ikut di ajang ini, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie dan Tommy Sugiarto selalu tampil loyo. Terbukti medali emas di sektor ini terakhir dipersembahkan sang legenda, Taufik Hidayat pada 2007.
Hal yang sama juga terjadi di sektor ganda putra, gelar juara terakhir kali justru direbut Markis Kido/Hendra Setiawan pada 2007.
Di Badminton Asia Championship 2019, tak menutup kemungkinan Indonesia bakal bisa membawa gelar juara. Tapi bisa juga tidak sama sekali.
Baca: Kekuatan Terbaru Indonesia Rebut Tahta Ratu dan Raja Bulutangkis Asia