Guncang Dunia Bulutangkis di Inggris, Singa Tua Itu Kembali

Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan
Sumber :
  • BWF

VIVA – Dunia bulutangkis berguncang saat Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan mengalahkan Aaron Chia/So Wooi Yik di final All England Open 2019.

Tak ada yang menyangka, mereka bakal naik ke podium juara untuk yang kedua kali di usia yang sudah tak muda lagi itu.

Bahkan, Federasi Bulutangkis Dunia atau BWF, memuji penampilan Ahsan/Hendra dan menjuluki mereka singa tua yang telah kembali.

Usai Ahsan kini sudah 31 tahun, sedangkan Hendra lebih tua 3 tahun yakni 34 tahun. Tapi, penampilan mereka di All England Open 2019, bagai pebulutangkis muda.

Kecepatan, akurasi, kecermatan dan mental mereka benar-benar tak bisa ditandingi ganda putra lainnya.

Lihat saja ketika mereka menghajar wakil Malaysia itu di final lalu. Aaron/Soh yang usainya lebih muda hampir 10 tahun dari mereka, dibuat tak berdaya.

Padahal, sepanjang perjalanan menuju final, Aaron/Chia tampil sangat perkasa melumat lawan-lawannya.

Di babak 32 besar mereka mengalahkan wakil Taiwan, Lu Ching Yao/Yang Po Han. Lalu di babak 16 besar, mereka melumat duo Denmark juara Eropa 2018, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.

Lalu yang tak kalah hebatnya, di perempatfinal mereka menghajar juara dunia 2017, Liu Cheng/Zhang Nan. Ganda putra China itu padahal baru saja menumbangkan Kevin/Marcus di babak 32 besar.

Dan terakhir di semifinal, mereka mempecundangi ranking 9 dunia asal Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Padahal mereka bercokol di ranking 18 dunia.

Tapi di final mereka dihajar Ahsan/Hendra melalui rubbergame 11-21, 21-14 dan 21-12.

Gelar juara ini merupakan yang kedua diraih Ahsan/Hendra di turnamen tertua di dunia ini, sebelumnya mereka membawa pulang tahta juara turnamen BWF Super 1000 itu pada 2014.