Praveen Jordan: Momen Terbaik Debby Susanto Bukan Juara All England

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan dan Debby Susanto, juara All England 2016
Sumber :

VIVA – Ajang Indonesia Masters 2019 World Tour Super 500 menjadi panggung penutup karier bulutangkis seorang Debby Susanto. Penggawa skuat ganda campuran Pelatnas PBSI ini membulatkan tekadnya gantung raket dari arena yang selama ini telah meelambungkaan namanya di awal tahun 2019 ini.

Peran Debby sebagai salah satu pemain andalan ganda campuran menjadikan wanita kelahiran Palembang ini namanya cukup melekat di hati pencinta bulutangkis Indonesia.

Berbagai memori berkesan pun turut dikenang juga oleh mantan pasangan bermainnya, Praveen Jordan. Pria yang akrab disapa Ucok ini merupakan rekan duet Debby yang mengantarkan mereka menjuarai ajang bergengsi All England Open pada tahun 2016 lalu.

"Cukup banyak momen-momen yang bakalan bisa keingat, karena kan sudah lama juga pernah partneran," ungkap Praveen kepada para wartawan.

Meski terbilang sebuah pencapaian prestisius, tapi Praveen mengaku pencapaian All England 2016 bukanlah kenangan yang paling berkesan bagi ia dan Debby.

"Sebenarnya kalau orang-orang nanya paling berkesan pertandingan saya sama Debby itu bukan All England. Karena All England itu mungkin levelnya paling tinggi, kalau pertandingannya itu saat di SEA Games 2015," kata Praveen yang ditemui usai tersingkir di 16 besar Indonesia Masters 2019.

"Di SEA Games itu pas lagi main kaki atau lututnya Debby ketarik, tapi di situ kita bisa menang. Mungkin momen itu saja sih yang paling berkesannya," jelas Praveen yang kini berpasangan dengan Melati Daeva Oktavianti.

Sejumlah pencapaian apik pernah direngkuh Praveen/Debby semasa masih bermain bersama, sebut saja juara All England 2016, juara Korea Open 2017, medali perunggu Asian Games 2014 dan medali SEA Games 2015.