Aturan Baru Terlalu Ikuti Netflix, Singapura Ancam Mundur dari F1
- AP Photo/Alberto Pezzali
Inggris – Bernie Ecclestone mengatakan balapan F1 Amerika Serikat terlalu gila. Mantan pemiliki F1 tersebut memberi penilaian berdasar kebangkitan olahraga balap mobil bergengsi ini di Negeri Paman Sam, dan popularitas naik di Netflix.
Bernie Ecclestone yang kini sudah berusia 92 tahun meninggalkan jabatan sebagai Kepala Eksekutif F1 pada 2017. Itu setelah Liberty Media yang berbasis di Amerika Serikat mengambil alih.
Sejak saat itu, serial berjudul 'Drive To Survive' yang tayang di Netflix turut membangkitkan popularitas F1. Banyak penggemar baru, sehingga muncul gagasan adanya tiga balapan di Amerika Serikat.
"Pendapat saya, 18 balapan sudah cukup. Kami melakukan 20 balapan dan saya sering berpikir itu terlalu berlebihan. Anda harus memikirkan tim," kata Ecclestone, dikutip dari Daily Mail.
Ketika jumlah balapan bertambah, tim harus mempekerjakan orang lebih banyak. Belum lagi dia mendengar adanya upaya untuk menambah seri mencapai 24 pada 2024 mendatang.
Ini adalah gagasan yang menurut Ecclestone sangat membebani tim F1. Tinggal menantikan saja banyak yang memilih mundur dari balapan ini nantinya.
"Mereka bisa bilang punya kontrak 10 tahun atau apa pun. Jadi apa yang mereka lakukan 100 persen tepat untuk saat ini secara komersial," tutur Ecclestone.
"Tetapi, tanpa keraguan sedikit pun, saya akan tetap mengikuti 18 balapan bergengsi. Itu karena kami tidak tahu, seberapa panjang kontraknya di atas kertas," imbuhnya.
Ecclestone bahkan membeberkan adanya niat dari F1 GP Singapura untuk mundur. Tapi dia menyampaikan masukan agar tidak segera mengambil keputusan.
"Singapura akan berhenti. Mereka menelepon saya dan menanyakan pendapat saya. Saya bilang mereka harus melihat bagaimana semuanya berjalan, tapi jangan berhenti sekarang," ujarnya.