Dorna Sports Ungkap Indonesia Menjadi Pasar Terbesar MotoGP
- motogp.com
VIVA Sport – CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta, mengungkapkan bahwa Indonesia adalah pasar terbesar bagi MotoGP, seperti halnya Amerika Serikat bagi Formula 1. Ia pun mengaku sedang berusaha meniru semua langkah F1 demi menjadi ajang olahraga global yang memiliki fanbase di begitu banyak negara di dunia.
Sejak hak komersialnya diambil alih Liberty Media pada awal 2017, F1 menjadi ajang olahraga yang jauh lebih mendunia. Awalnya, ajang balap mobil ini cenderung berbasis di Eropa, utamanya di Inggris. Namun, kini F1 justru menggelar balapan di 21 negara berbeda. Jumlah fans mereka juga terus meningkat dari berbagai kalangan usia.
Di sisi lain, meski juga ajang balap terakbar, MotoGP masih berbasis di Eropa, utamanya di Spanyol dan Italia, serta 'hanya' digelar di 18 negara. Selain itu, MotoGP juga masih kaku dalam berinteraksi dengan fans akibat dibongkarnya konten media sosial, sedikitnya tayangan free-to-air, dan mahalnya paket nonton di situs resmi.
Namun, dalam acara 'Eventos, Quo Vadis?' di Pamplona, ??Ezpeleta bertemu dengan CEO F1 Stefano Domenicali, dan mengaku telah mengerahkan segala upaya untuk meniru F1 demi meningkatkan daya tarik di MotoGP. "Segala hal yang saya lihat dari Stefano, saya bisa lakukan. Ini sangat penting," ujarnya seperti dikutip Marca.
Salah satu langkah mencolok yang dilakukan Dorna demi meniru F1 adalah sprint race. Bedanya ada pada jumlah. Format ini baru diberlakukan F1 mulai 2021. Jika sebelumnya hanya ada 3 sprint race per musim, akan ada 6 sprint race pada 2023. Di sisi lain, MotoGP justru menerapkan sprint race di setiap pekan balap mulai 2023.
Selain itu, MotoGP juga akan menggelar sesi jumpa fans yang lebih masif, termasuk parade, pada Minggu pagi, seperti yang dilakukan F1 sejak lama. Ezpeleta yakin, langkah-langkah ini akan meningkatkan ketertarikan pada MotoGP, meski balapan sprint sempat diprotes oleh para rider karena menambah risiko kecelakaan dan cedera.
"Program baru ini akan membantu fans berinteraksi dengan rider. Kami terus bekerja dengan semua tim. Kami punya gagasan soal konsep pekan balap dan kami sedang membentuknya. Ini seperti sebuah piring, di mana Anda meletakkan banyak hal demi menciptakan gelaran yang bisa menarik bagi penonton, " ungkap Ezpeleta.
Pria Spanyol ini tak memungkiri bahwa dirinya takjub melihat F1 yang berhasil menembus pasar 'sport and entertainment' Amerika Serikat. MotoGP pun ingin melakukan invasi serupa ke Negeri Paman Sam, tetapi Ezpeleta menyadari bahwa bagi pabrikan pesertanya, negara-negara Asia masih menjadi prioritas.
"Kami akan balapan di negara dengan populasi terbesar di dunia (India), dan bagi kami Indonesia seperti Amerika. Amerika Serikat adalah negara ekonomi terbesar dan sangat penting untuk meningkatkan ketertarikan di sana. Balapan sangatlah penting, tetapi elemen yang menyertainya jelas memiliki pengaruh. F1 menunjukkan Amerika bahwa Serikat adalah pilar yang kuat," tutupnya.